Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Demi Kereta Cepat, Argo Parahyangan Dihentikan Roda Karet Dibiarkan?

3 Desember 2022   21:02 Diperbarui: 7 Desember 2022   18:07 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Api Argo Parahyangan. (Sumber foto: Kompas.com)

Usai Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping menyaksikan uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung. Isu akan dihentikannya operasional Kereta Argo Parahyangan yang selama ini melayani trayek Jakarta-Bandung di jalur rel existing pun mencuat, namun belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait soal hal ini.

Dua hari terakhir ini---atau bahkan lebih dari dua hari---isu penghentian operasional Kereta Api Argo Parahyangan, kembali berembus kencang. Setidaknya dari sejumlah pemberitaan cetak dan online yang saya ikuti.

Bermula ketika saya membaca warta di Kumparan.com yang mewawancara Menko Bidang Marves Luhut Pandjaitan dan beliau menjawab "Ya", dan ditafsirkan sebagai mengiyakan pertanyaan apakah operasional Argo Parahyangan akan dihentikan jika Kereta Cepat Jakarta-Bandung mulai beroperasi pada Juni 2023 mendatang.

Namun Luhut---masih dalam pemberitaan yang sama---tidak menegaskan kapan KA Argo Parahyangan akan berhenti. Ia hanya mengatakan akan ditinjau kembali soal rencana tersebut. Juru Bicara Kemenko Marves Jodi Mahardi  seperti dikutip Kompas.com pada Kamis 1 Desember 2022 pun mengatakan soal penghentian ini masih dalam pembahasan.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seperti dikutip CNN Indonesia pun secara normatif mengatakan, soal penghentian Argo Parahyangan masih dalam pengkajian. Dan pada Maret atau April (tahun depan), barulah hasil pengkaijan itu akan dilihat.

Meski tak menyebut langsung soal penghentian, namun dua kementerian yang saling berkoordinsi dalam hal transportasi publik di Indonesia itu, tak jelas membantah soal isu rencana penghentian layanan KA Argo Parahyangan. Opini common sense yang berkembang di masyarakat tentu mengaitkan rencana penghentian ini dengan pengarahan agar masyarakat pengguna Argo Parahyangan beralih ke kereta cepat Jakarta-Bandung.

Meski bertajuk Jakarta-Bandung, namun nyatanya kereta ini tidak terminus di wilayah pusat Kota Bandung. Dalam laman resmi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), stasiun yang dibangun dalam proyek kereta cepat ini yakni Halim, Padalarang, Padalarang Tegalluar. Tentu berbeda dengan Argo Parahyangan yang mengawali perjalanan di ring 1 Jakarta (Stasiun Gambir) dan mengakhiri perjalanan di pusat kota (Stasiun Bandung).

Karena lokasinya yang jauh dari pusat kota, maka stasiun Halim akan diintegrasikan dengan layanan LRT Jabodebek. Sementara untuk menuju pusat Kota Bandung, penumpang kereta cepat bisa turun di Stasiun Padalarang untuk menggunakan kereta penghubung (feeder) ke wilayah Cimahi dan Bandung kota.

Isu penghentian layanan Kereta Api Argo Parahyangan, menjadi sentimen kesekian yang mengiringi proyek kereta cepat pertama di Indonesia ini. Sejak sebelum proyek berjalan, alias ketika masih dalam perencanaan saja, proyek ini sudah banjir kritik. Diantaranya penunjukan China sebagai negara anggota konsorsium menyisihkan Jepang.

Bahkan menteri perhubungan kala itu, Ignasius Jonan secara terang-terangan menolak pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Penolakan in pun diduga menjai salah satu penyebab pria yang dikenal ceplas-ceplos ini harus mengakhiri jabatannya sebagai Menhub lebih awal dari seharusnya.

Kritik publik semakin meluas, setelah Presiden Joko Widodo menggelontorkan duit APBN Rp 4,3 triliun untuk mendanai proyek kerja sama yang sebagian besar didanai utang dari China tersebut. Banyak masyarakat yang kecewa dengan janji Presiden Jokowi yang sebelumnya berulangkali berikrar tidak akan menggunakan uang rakyat sepeser pun. Proyek tersebut juga sebelumnya diklaim tidak akan dijamin pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun