Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Seyogianya Lirik Lagu Suporter Indonesia Menebar Energi Positif

4 Oktober 2022   12:30 Diperbarui: 5 Oktober 2022   06:31 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aremania mendukung Arema dalam sebuah pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang (Sumber Foto: Kompas.com)

Jangan kembali pulang
Sebelum Arema menang
Walau harus mati di tengah lapang
Arema, teruslah berjuang....!

Chant atau nyanyian singkat suporter di atas kerap dinyanyikan oleh Aremania saat mendukung tim kesayangannya bertanding. Chant ini pulalah yang kemudian menjadi sorotan publik---khususnya netizen-- usai tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan  1 Oktober 2022 lalu.

Sekedar informasi, chant di atas merupakan adaptasi dari chant Tinggalkan Ayah Tinggalkan Ibu, yang kerap dinyanyikan oleh anggota maupun calon anggota TNI saat sedang berkegiatan. Lirik sebenarnya yang diadaptasi adalah:

Tidak kembali pulang
Sebelum kita yang menang
Walau mayat terdampar di medan perang
Demi bangsa, kami 'kan berjuang....!

Saya memang bukan pakar sugesti melalui nyanyian lagu. Akan tetapi saya pernah membaca bahwa, sebuah lagu bisa menjadi salah satu metode penanaman sugesti kepada seseorang. Istilah kasarnya, lirik dalam lagu masuk ke dalam alam pikiran seseorang.

Mengapa demikian?

Karena lagu merupakan potret kehidupan manusia yang disajikan dengan bentuk yang berbeda. Karena itu, sebagian besar lagu tak lepas dari kejadian dan peristiwa yang benar-benar dialami oleh sang pencipta lagu, maupun orang lain yang menceritakan peristiwa pada pencipta lagu.

Sebagai contoh, sebuah kisah pernah dituturkan oleh Nia Daniati tentang lagu Gelas-gelas Kaca yang pernah dipopulerkannya di medio 80an.

Seperti dituturkan Nia kepada kanal Youtube REPShow dan dikutip Kompas.com, ide penciptaan lagu itu muncul ketika dirinya bersama mendiang Rinto Harahap mengunjungi anak-anak yatim piatu di Yayasan Sayap Ibu, Jakarta Selatan.

Rinto merasa pilu mendengar  tangisan anak-anak yatim piatu di sebuah ruangan kaca, seolah melukiskan rintihan hati mereka ingin bertemu dengan orang tuanya yang entah ada di mana. Peristiwa itu sangat membekas di hati Rinto, dan menginspirasinya untuk menuangkannya dalam bentuk bait-bait lagu:

Gelas-gelas kaca tunjukkan padaku siapa diriku iini
Ayah aku tak punya, ibu pun tak punya, siapapun aku tak punya
Hanya air mata yang selalu bercerita kepadaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun