Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Siapa Mau Jadi Presiden Persebaya?

21 September 2022   20:37 Diperbarui: 21 September 2022   20:47 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Azrul Ananda berdiskusi dengan pelatih Persebaya Aji Santoso dalam sebuah pertandingan (Sumber foto: Kompas.com)

Akan tetapi, saya paham keinginan Ferril agar Azrul bertemu dengan jajaran komisaris Persebaya. Tentunya untuk memberi penjelasan secara gamblang mengapa ia memutuskan mundur sebagai CEO Persebaya. Apalagi, Azrul-menurut Ferril-pun belum meminta persetujuan kepada dewan komisaris.

Perspektif subjektif saya sendiri pun memandang, keputusan Azrul  untuk mundur sebagai CEO,yang disampaikan di hadapan perwakilan Bonek di Surabaya tersebut ada unsur kekesalan dari peristiwa yang terjadi sehari sebelumnya.

Ya, pada 15 September 2022 atau sehari sebelum Azrul menyatakan mundur, Persebaya ditekuk oleh tim 'kemarin sore' Rans Nusantara dengan skor 1-2 di hadapan Bonek yang memadati Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Sesaat setelah pertandingan usai, massa penonton langsung menyerbu lapangan dan merusak sejumlah fasilitas stadion.

Dalam pernyataan pengunduran dirinya sebagai CEO, Azrul menegaskan akan memastikan transisi kepemimpinan akan berjalan dengan sebaik mungkin. Namun ia belum membeberkan proses transisi akan seperti apa.

Putra sulung Dahlan Iskan ini juga belum memberi keterangan pasti bagaimana nasib 70% saham yang dimilikinya di Persebaya di PT DBLI. Yang jelas, Azrul menyatakan ia akan mengawal proses transisi sampai akhir musim ini.

Ia pun meminta Persebaya tidak boleh sampai keluar dari Surabaya. Dan stakeholder-nya pun diupayakan harus tetap orang Surabaya.

Di sisi lain, dalam pernyataan pengunduran dirinya Jumat lalu, Azrul pun menyiratkan keresahannya dalam mengelola Persebaya sebagai salah satu klub besar dan legendaris di kancah persepakbolaan nasional.

Dalam hal ini, jelas Azrul menyinggung perilaku (sebagian) Bonek yang seolah tak sabar dengan kondisi Persebaya saat ini. Selalu ingin Persebaya memetik hasil positif sehingga mampu meramaikan persaingan di papan atas klasemen.

Tapi menurut saya pribadi, tak bisa pula disalahkan pula sepenuhnya tekanan-tekanan yang muncul dari suporter yang ingin Persebaya masuk papan atas kompetisi saat ini. Ibarat tak ada asap tanpa ada api, tekanan ini bisa jadi berasal dari ambisi besar manajemen (dan pelatih Aji Santoso) yang menargetkan Bajul Ijo finis di 3 besar klasemen.

Nyatanya, hingga pekan ke-10, alias sudah separuh jalan putaran pertama, tim kebanggan Arek-arek Suroboyo itu hanya menempati urutan ke-14 klasemen BRI Liga 1, usai menelan 6 kekalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun