Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Habis Bukber Terbitlah Curhat

23 April 2022   16:00 Diperbarui: 23 April 2022   16:02 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buka puasa bersama (dok: Kompas.id)

"Ah, tau gitu gua nggak usah ikutan bukber temen kuliah gua kemaren. Masak nungguin waktu buka isinya cuma serita kesukesan karir masing-masing. Gua kan jadi insecure lahh. Udah gitu bukbernya di resto mahal pulak, bayar sendiri sendiri dan harga menunya aja nggak ada yang dibawah gocap. Untung gua bawa duit cukup, mau bayar pake dompet digital eh, kata mbak kasirnya lagi gangguan, jadi cuma nerima cash sama kartu debet bank doang"

Itulah sedikit curhat kawan saya---sebut saja namanya si Fulan---tentang acara buka puasa bersama dengan kawan-kawan seangkatan zaman kuliahnya dahulu. Dan curhat si Fulan pun belum berhenti sampai di situ.

"Nah pan gua mau shalat maghrib. Eh, taunya musholla di resto 'x' itu kecil banget dahh, jadinya yang mau maghriban antre panjang. Keburu udah mau adzan Isya, gua Maghriban jadi nggak khusyuk dah. Duuh nyesel banget jadinya ikutan bukber.

Setelah dia menyelesaikan curhatnya, saya pun mencoba menghibur si Fulan. Dengan kata-kata yang sok bijak.

"Ya udah, anggap aja pengalaman lu ini jadi pelajaran. Lain kali kalau mau bukber, cari info dulu soal lokasi bukbernya. Mulai dari transportasi ke sana, daftar sama harga menunya, lokasi masjid terdekat juga dicek,"

"Terus kalau emang lu merasa bakal nggak insecure sama acara bukbernya. Yaudah silakan nggak datang. Bilang aja ada kesibukan kalau emang nggak bisa. Tapi kalau lu mau datang, ya datang aja menjelang maghrib, pesen makan ato  minum secukupnya, terus ngobrol basa-bsai sebentar sebelum adzan,"

"Nah, abis adzan Maghrib langsung pamit aja. Bilang mau ada acara atau mau Tarawehan sama keluarga. Yang penting kan lu udah memenuhi kewajiban buat datang,"

"Pilihan ada pada diri lu sendiri. Jangan sampai amalan puasa seharian terhapus oleh gerutu semalaman,"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun