Mohon tunggu...
Cak Glentong
Cak Glentong Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati masalah budaya dan agama

Pemerhati masalah budaya dan agama

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Puasa Bersandar pada Kasih Sayang Allah

20 April 2021   21:06 Diperbarui: 20 April 2021   21:27 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Allah itu sangat dekat dan selalu mengabulkan doa, jika kita berdoa dengan sepenuh hati, asal dalam doa itu kita tidak memaksa Allah. Sungguh Allah lebih tahu yang terbaik bagi kehidupan seorang hamba, pandangan Allah jauh lebih luas daripada pandangan manusia. 

Jika kita meyakini seperti ini, apakah kita merasa mempunyai hak untuk memaksa Allah mengikuti semua angan dam impian kita?? Kita seringkali mengharapkan Allah berfungsi seperti lampu Aladin dari negeri dongeng, saat kita mengharapkan sesuatu kita berdoa, dan berharap Allah segera menuruti kehendak kita. Seperti Aladin yang membutuhkan sesuatu, kemudian menggosok lampu ajaibnya, dan jin akan segera memenuhinya.

Allah itu memang dekat, sangat dekat sekali dan selalu mengabulkan permohonan kita, jika tidak dikabulkan mungkin hanya masalah waktu atau Allah mempersiapkan sesuatu yang lebih baik

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran(Al-Baqaroh 186 )

Tetapi terkadang kita merasa doa tidak dikabulkan, harapan-harapan yang memenuhi angan tidak juga terwujudkan, sehingga kita merasa Allah jauh, bahkan merasa Allah tidak peduli dengan kita. 

Pernah kita merasa seperti itu ??  Kehidupan memang seperti ombak, kadang surut kadang pula pasang, Allah tidak memanjakan kita dengan doa selalu dikabulkan kadang juga menundanya atau mengantinya dengan sesuatu yang lebih baik, terkadang pula memberikan kita ujian agar kita menjadi dewasa dalam melakoni hidup ini. Ada masa ketika kita bersabar dan bersyukur, ada saat kita sakit dan berbaring lemas di rumah sakit, karena dengan rasa sakit itu Allah akan mengurangi dosa-dosa kita dan  meninggikan derajat kita.

Saudaraku, ingatlah Allah berfirman
Dan boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqoroh 216 )

Kita mungkin saja mengharapkan sesuatu yang nampaknya baik tetapi sebenarnya tidak membawa kebaikan dalam hidup kita atau saat kita membenci sesuatu tetai sesuatu itu baik bagi hidup kita, Allah lebih mengetahui dari kita. Allah mengetahui sesuatu pada lapisan yang paling tersembunyi, sedang yang kita tahu hanya kulit permukaan, itupun dengan pandangan mata yang samar. 

Maka kita harus menyadari kekurangan itu, mengimani Maha Luasnya pengetahuan Allah, sehingga kita merasa apapun ketetapan Allah adalah yang terbaik dan membawa kebaikan.

Allah tergantung perasaan kita sendiri, kalau kita merasa Allah tidak adil apapun ketetapanNya tidak akan pernah kita syukuri, kalau kita merasa Allah itu dekat dengan cintaNya yang hangat, maka hidup kita akan terasa hangat dan apapun keputusan Allah akan membawa kebaikan bagi hidup kita. Alangkah indahnya, jika hati kita penuh husnudzon kepada Allah, bukan suudzon kepada Allah.

Dalam sebuah hadits qudsy Allah berfirman :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun