Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategic leadership: Penerapan Kolaborasi Untuk Atasi Masalah

3 Januari 2023   05:41 Diperbarui: 3 Januari 2023   05:46 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#CeritaMotivasi

"Menggalang Kekuatan Melalui Kolaborasi Untuk Mengatasi Masalah Organisasi"


Pernahkah anda mendengar atau menonton film yang berjudul "Finding Nemo"?. Film kartun dunia binatang yang dilayar-lebarkan tentang kisah petualangan seekor ikan hias yang dikenal Clown-Fish (ikan badut) yang sangat terkenal.  Kisah film tersebut bercerita mengenai seekor anak ikan bernama "Nemo"yang tertangkap seorang nelayan kemudian dijual kepada toko ikan hias dan selanjutnya di beli oleh pelanggan untuk dipelihara pada akuariumnya.

Selanjutnya, dalam kisah film tersebut, ayah dari ikan kecil tersebut berusaha mencari untuk menemukan anaknya. Dalam kisah petualangannya berbagai pengalaman dan hambatan ditemui. Hingga suatu ketika dalam perjalanannya di bawah laut, dia terjerat bersama ikan-ikan laut lainnya dalam sebuah jaring besar sebuah perahu motor besar. Awalnya dia merasa sia-sia untuk berusaha lepas dari jaring yang begitu kuat dan terlihat kepasarahan dari ikan-ikan lainnya yang telah berusaha juga untuk lepas dari jaring tersebut.

Namun karena kegigihan untuk mencari anaknya, sang ikan mencoba memberikan motivasi pada ikan-ikan lainnya. Ayah si Nemo menjelaskan bahwa akan sia-sia jika kita berjuang sendiri-sendiri karena adanya keributan tak terarah dari ikan-ikan tersebut. Dia menyarankan untuk menggalang kekuatan bersama-sama untuk tetap fokus pada satu arah yang berlawanan. Dengan tak bosan-bosan memotivasi dan memberikan keyakinan kepada ikan-ikan lainnya, dia dianggap sebagai pemimpin (leader) untuk mentaati perintah dalam memberi komando.

Sungguh tak terduga dan hasilnya tidak sia-sia. Tatkala jaring besar tersebut mulai bergerak ke atas permukaan laut karena danya tarikan alat hidrolik perahu tersebut, maka Ayah Nemo memberikan aba-aba untuk bergerak bersama-sama melawan kekuatan ke arah berlawanan yakni menuju ke bawah laut. Akibat penyatuan kekuatan dari berbagai ikan-ikan yang ada dalam jaring tersebut, akhirnya tiang tumpu alat hidrolik patah dan jaring tersebut kembali terbuka dan menyelamatkan ikan-ikan tersebut. Mereka sangat bergembira karena terlepas dari jeratan jaring dan berterima kasih kepada ikan Clown-Fish,  walau sangat kecil dan lemah, yang berikan motivasi kepada mereka untyk galang kekuatan dan terbebas dari kesulitan. Selanjutnya si Ayah Nemo kembali melanjutkan petualangan untuk mencari anaknya.

Penutup
Apa hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dari kisah salah satu sequel film tersebut?. Terkadang saat kita mendapat musibah atau hambatan dalam organisasi, kita selalu berusaha untuk mencari solusi penyelesaian dengan versi sendiri-sendiri sehingga tidak efektif. Dalam hal ini dibutuhkan seorang pemimpin stratejik yang kharismatik untuk memberikan motivasi kepada bawahannya untuk dapat bergerak bersama-sama. Dalam hal ini,  pentingnya tidak sekedar arahan atau instruksi yang ditetapkan pimpinan dan koordinasi berdasarkan kewenangan (authority), namun perlu kolaborasi atau kerjasama lintas divisi atau bagian dengan menghilangkan silo manajemen (terkotak-kotak).

Hanya pemimpin stratejik yang tegar dan gigih dengan ketauladanan sikap serta mau terlibat bersama-sama untuk memberikan motivasi dan menasehati keberanian untuk mengeluarkan potensi dan keberanian masing-masing (encourage) untuk mengatasi hambatan yang terjadi. Ketauladanan dan instruksi atau saran yang jelas untuk saling berdiskusi dengan bawahan merupakan hal yang penting. Pertama, adanya diskusi bersama akan memperlebar perspektif pembahasan karena bawahan atau pegawai lebih mengetahui akar permasalahan di lapangan daripada si pemimpin. Hal kedua, adanya pengambilan keputusan yang disepakati akan dipatuhi oleh pegawai karena mereka merasa terlibat dalam permasalahan tersebut. Hal ketiga, pemimpin stratejik bukanlah dipandang dari jabatan yang disandang tapi dari kemampuan mempengaruhi dan memberdayakan potensi sumberdaya yang ada untuk atasi masalah, betapa pun besarnya.

Dengan demikian dengan kebersamaan antara pemimpin dan bawahan akan menyatukan gerak langkah bersama dalam mengatasi hambatan yang terjadi sehingga akan tercapai tujuan yang efektif melalui optimalisasi sumber daya dan kekuatan yang ada.

Bekasi, 29/12/22

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun