Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti Gadis Berkerudung

12 November 2022   00:52 Diperbarui: 12 November 2022   01:00 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: kabarsurabaya.com

#PuisiRekaan

Kupeluk angin lembayung,  
Berbisik tuk bersenandung.
Gita menyapa dan berkidung,
Sedang apa yang berkerudung.

Kumenanti di penghujung jalan,
Berteman dengan gigitan nyamuk.
Menunggu...

Sesekali ku perhatikan semut dan anai,
Seolah ingin sapa dan menggapai.
Kau menunggu untuk siapa?..

Dentang lonceng dari rumah gadang,  
Seolah menyeru akan ada yang datang.
Ternampak bubaran santri dari surau,
Adakah dia disana?...

Rombongan semakin dekat,
Mengapa hatiku jadi tercekat?.
Kucoba menata degupan jantung,
Persiapan bertemu dia berkerudung...

Ternampak dia sedang berjalan,
Tergelak bercanda bersama teman.
Ketika mereka akan lewati titian,
Tetiba ia menghentikan jalan...

Disinari rembulan dengan cahaya memendar,
Ia melirik sayu seolah ucapkan kabar.
Mata kami saling beradu,
Ku sapa perlahan kau tertunduk malu...

Terhentak saat kekawanan sebut panggilan,
Tuk percepat jalan agar tidak ketinggalan.
Walau merutuk belum sempat kenalan,
Dia jalan tergesa dan ku ditinggalkan.

Kali ketiga peristiwa berulang,  
Ku tak mampu ambil kesempatan.
Setelah rombongan hilang dari pandangan,
Ku kembali pulang dengan kekecewaan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun