Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berjalan

9 September 2022   05:42 Diperbarui: 9 September 2022   05:44 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku berjalan,
Seolah tanpa tujuan.
Mengalami kehidupan,
ragam warna dan rasa pengalaman.

Jalan terjal untuk mendaki,
Menurun terjun dan meniti.
Melenggang santai karena landai,
Kadang terjungkal dan tertusuk duri.

Ku berhenti dan terhenti,
Sekedar istirahat karena letih.
Dalam jeda kadang kurenungi,
Isi benak rencana diperbaiki.

Ku tetap berjalan,
Seolah tanpa ada tepian.
Dengan atau tanpa pedoman,
Semuanya sudah kurasakan.

Hidup ini bagai permainan,
Kadang harus berganti peran.
Kalau sudah tentukan pilihan,
Konsekuensi pun harus dilakukan.

Ada rasa nyaman di kenikmatan,
Ada tawa atau diselingi tangisan,
Ada rasa kuatir tak berkepastian.
Ada Bahagia atau penderitaan.

Kini ku tetap berjalan,
Tanpa perlu ada lagi keraguan.
Walau kadang tak berkepastian,
Ku harus tetap menuju masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun