Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jabbal Uhud: Tidak Taat Perintah Pemimpin karena Ego Kepentingan

31 Juli 2021   07:18 Diperbarui: 31 Juli 2021   07:35 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengalaman Ibadah Haji :
Jabbal Uhud - Tempat Syahidnya Para Sahabat Nabi Dalam Perang Dahsyat

Pengantar:

Dalam cuaca panas menyengat di bukit Jabbal Uhud, saya bersama istri berusaha meniti bebatuan terjal mendaki bukit tersebut.

Dari puncak bukit terpekur kami sambil menggumamkan zikir karena terbayang kisah perang Baginda Muhammad yang pada awalnya memetik kemenangan. Namun karena para sahabat pemanah di atas bukit tak mampu menahan diri dan ikut turun bersama kawan lainnya yang mengambil hasil pampasan perang, akhirnya pasukan nabi mengalami kekalahan.

*Bukit Uhud:
Bukit Yang Kelak Berada Di Syurga

Tak seperti gunung atau bukit lainnya di Kota Madinah, Jabal Uhud memiliki keistimewaan tersendiri. Bahkan Jabal Uhud adalah salah satu bukit yang dijanjikan kelak ada di surga.

" Jika kita hendak melihat bukit yang terdapat di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, 'Bukit Uhud ialah salah satu dari bukit-bukit yang terdapat di surga'," demikian hadis yang diriwayatkan HR Bukhari.

Bukit Uhud atau Jabal Uhud ialah sebuah bukit berjarak 5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah dengan elevasi keagungannya sekitar 1.077 meter di atas permukaan laut.

Bukit ini selalu diingat oleh umat Islam sebab di lembah gunung ini pernah terjadi pertempuran besar antara pejuang Islam dan kaum kafir Quraisy pada 15 Syawal 3 Hijriah (Maret 625 Masehi) yang mengakibatkan 70 pejuang Islam mati secara syahid.

Suatu ketika, Rasulullah SAW sedang bersama-sama Sayyidina Abu Bakar RA, Sayyidina Umar Al-Faruq RA, dan Sayyidina Utsman bin Affan RA. Setelah keempatnya sedang di puncak, terasa Gunung Uhud bergetar.

Rasulullah SAW kemudiannya menghentakkan kakinya dan bersabda, " Tenanglah Wahai Uhud. Di atasmu sekarang ialah Rasulullah seorang shiddiq dan dua yang kelak akan mati syahid."

Tak lama setelah itu Uhud berhenti bergetar. Demikianlah tanda kerinduan dan kegembiraan Uhud menyambut Rasulullah.

*Perang Uhud:
 Kekalahan akibat hawa nafsu*

Di lembah bukit ini dahulu pernah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin berjumlah 700 orang melawan gerombolan musyrikin Mekkah dengan jumlah yang tidak seimbang. Mereka menyerang dengan serdadu tak kurang dari 3.000 orang.

Dalam peperangan tersebut kaum muslimin yang gugur mencapai 70 orang syuhada, di antaranya paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muththalib, yang digelari AsaDullah wa Asadur Rasul (Singa Allah dan Rasul-Nya), Mush'ab bin Umair, dan Abdullah bin Jahsyin. Para syuhada tersebut dimakamkan di lokasi mereka gugur, di dekat Gunung Uhud.

Nabi Muhammad SAW sendiri dalam pertempuran tersebut mendapat luka-luka. Dan sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai guna Rasulullah turut gugur, dengan kondisi badan dipenuhi anak panah.

Setelah perang usai dan kaum musyrikin mengundurkan diri pulang ke Mekkah, maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan supaya mereka yang gugur dimakamkan di lokasi mereka roboh, sampai-sampai ada satu liang kubur terdiri dari sejumlah syuhada.

Kecintaan Rasulullah SAW untuk para syuhada Uhud, khususnya Sayyidina Hamzah mendorong Beliau melaksanakan ziarah ke Jabal Uhud nyaris setiap tahun. Jejak ini pula yang sampai saat ini diikuti umat Islam, bahkan semenjak zaman pemerintahan para khalifah sesudah Rasulullah SAW wafat.

Penutup:

Itulah sekelumit perjalanan ritual kami mengunjungi Jabbal Uhud, semoga kita bisa memetik pelajaran yang bermanfaat bahwa kita jangan sampai terpedaya oleh hawa nafsu berupa rasa serakah.

Hal kedua adalah kita harus mentaati perintah atasan. Kalau kita selalu berpikir negatif, maka segala tugas akan dianggap beban dan percayalah atasan pasti memikirkan kemampuan (potensi) bawahannya dalam melaksanakan tugas.

Patut jadi renungan dengan kondisi terkini, ketidaktaatan pada arahan pimpinan dan ketidak-disiplinan, saling curiga dan sok tahu serta ego kepentingan Sebabkan masalah derus mendera dan tak terselesaikan.


Referensi:
1. Umroh: Inilah keistimewaan Jabal Uhud, Bukit Yang Kelak Berada Di Syurga, Umroh, wikimedia.org,  24/11/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun