Ustadz..
Kini kau temui
Jalan kedamaian.
Keras hatimu
Dalam keyakinan,
Bahwa wabah ini
Hanya mainan,
Dan bukan cobaan.
Sekeras hatimu,
Buat megah masjid kami
Hingga bertahun-tahun.
Saat pengurus ajukan solusi,
Sesuaikan dgn kondisi,
Gelegar terjawab dg tegas,
Bangun mesjid
bukan mainan.
Jika sdh matang perencanaan,
Harus dijalankan.
Jawabanmu terbukti,
Kami pun seolah sangsi.
Benarkah ini masjid kami?
Yang dulu jadi impian,
Nyata ada dihadapan
Seiring kesibukan
 kerja bertambah,
Hingga masjid jarang terjamah.
Hanya selenting berita,
Ustadz ku sakit flu biasa.
Saat ku tandang mesjid,
Bila tiba di akhir pekan.
Tak ternampak ustadz idola,
Sapaan takzimku padanya.
Namun...
Ketika ku remenung ,
diteras rumah seperi biasa.
Tetiba dengar suara lirih,
Mendayu dari TOA mesjidku,
Isak bergantian dari pengurus.
Ustadz idolaku...
Teranjak nuju haribaan.
Dalam pangku-rengkuhan
Allah Yang Maha Kuasa.
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun,
Teriring doa dan tabik,
 Juli 2021.