Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money

Kegigihan Wanita Berumahtangga Mampu Membangun Lima Bengkel Motor Resmi di Daerahnya

22 Juni 2021   17:00 Diperbarui: 22 Juni 2021   17:05 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

A. Pengantar

Berawal dari chatting di grup Whatsapp pertemanan, diawali guyonan sebagai kompensasi rasa kangen untuk bisa bertemu dan hanya bisa ungkap cerita sambil bercanda ria serta sesekali berkeluh kesah atas kondisi wabah virus yang hingga kini sulit diatasi. Memang hidup saat ini membuat kita tersungkur, dalam berbisnis pun jadi babak belur. Beragam kiat dan strategi sudah ditebarkan, namun hasil yang diperoleh kadang tidak sepadan.

Obrolan menjadi semakin serius, dari pada pembicaraan semakin tak terarah, bersepakat buat pertemuan serius untuk membahas bisnis berdasarkan pengalaman kesuksesan kawan. Target pun dicari dan kawan pun menyetujui, sharing pengalaman untuk berbagi dan juga berdiskusi bisa mendapat solusi atas permasalahan yang terjadi dalam kondisi saat ini. Waktu libur dan jam pun disepakati, untuk menyesuaikan kondisi maka pertemuan virtual dirancang melalui media dan aplikasi tersedia dalam gadget yang telah terpasang.

Succes Story kali ini adalah seorang kawan, wanita rumahtangga yang mampu membangun beberapa bengkel motor yang tinggal di daerah Purworejo. Rasanya cukup mustahil, bisnis bengkel pada umumnya milik dunia lelaki bagaimana bisa dia mampu mengelola, apalagi bengkel resmi dari produk motor ternama. Tema ini cukup menarik untuk diungkap dalam artikel yang mungkin bermanfaat bagi para pembaca.

B. Dalam Berbisnis Mau Berbaur dan Berlumpur 

Memang dalam berbisnis tak bisa seperti orang membaca buku tabungan atas masuknya bunga dari deposito yang ditanam, atau cukup melihat atau mendengar kesuksesan orang, uang sebagai modal investasi langsung terjun berusaha pasti kesuksesan didapati. Seorang kawan Wanita bercerita bagaimana suka duka diawal berbisnis bengkel. Saat ia ajukan proposal ijin membuka bengkel resmi kepada perusahaan pabrikan motor untuk disetujui langsung ditolak karena harus lebih dahaulu punya bengkel umum, itu pun dengan modal kurang meyakinkan.

Namun tekad keinginan sudah terpateri, ingin mandiri agar sekaligus bisa urus keluarga dan berhenti kerja di kantoran. Berbekal rekrut montir yang berpengalaman, mencoba bangun bengkel kecil-kecilan. Kerja serabutan sudah pasti, turut melayani pelanggan dengan coba penuhi atasi keluhan, membeli spare part dari toko yang ada, mencatat pemasukkan dan persediaan sudah menjadi kerja harian. Bisnis mulai berkembang, pelanggan yang datang sudah lumayan. Bengkel yang semula kecil kini menjadi lengkap sebagai bengkel umum karena memiliki punya persediaan spare-part komplit, sehingga bisa melayani keluhan pelanggan agar terpuaskan.

Setelah persyaratan sebagai bengkel terpenuhi, ia kembali mengajukan proposal kepada perusahaan produk motor ternama tersebut. Ternyata usulan menjadi bengkel resmi disambut dengan baik, setelah melihat perkembangan bisnis bengkel punya prospek yang menarik. Setelah disetujui menjadi bengkel resmi tentunya dia harus taat mengikuti aturan yang cukup ketat dan berbagai pelatihan agar pelayanan bengkelnya sesuai dengan standar.

C. Komitmen Menjaga Kualitas Layanan Berbasis Kejujuran 

Sebagai bengkel resmi pemula bukan berarti segalanya menjadi mudah. Memang dia beroleh ijin perusahaan boleh men-service motor produk tersebut di daerahnya, namun harus penuhi target secara berkala. Timbul tekad harus bisa bersaing dengan bengkel resmi lainnya, dia berani membuat motto sebagai iklan dan komitmen bengkelnya: “100% Terjamin Keaslian Spare-part, 150% Uang Kembali”.

Tentunya motto dibuat bukan sekedar main-main, dia harus lakukan berbagai perubahan dan kualitas serta mutu pelayanan harus ditingkatkan. Membina pegawai dengan pendekatan persuasif untuk jaga komitmen bersama dan mengirim diklat pelatihan agar bisa bersertifikat. Kejujuran pun menjadi landasan dalam melayani pelanggan dan kualitas service sesuai standar pun diutamakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun