Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Strategi dan Marketing Jalanan Dari Penjual Kopi Bermotor

21 Juni 2021   14:39 Diperbarui: 21 Juni 2021   16:03 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Strategi Marketing Jalanan Berfokus Pada Pelanggan Demi Peningkatan Omzet Penjualan

A. Pengantar

Kondisi wabah yang melanda negeri ini justru bukan semakin mereda, justru terjadi peningkatan signifikan karena adanya varian baru atas virus corona. Mungkin saja terjadi mutasi virus karena penularan antar manusia dan kesulitan mendeteksi atau membatasi pergerakannya. Kenaikan penularan mungkin disebabkan adanya libur panjang saat hari raya lebaran, walau pemerintah sudah coba batasi gerak dengan kebijakan pembatasan sosial, tetap saja sulit merubah tradisi masyarakat untuk berkunjung ke kampung halaman.

Saya tidak membahas masalah virus, namun hal itu membuat kita harus semakin waspada untuk tetap disiplin dengan protokol kesehatan dan yang utama meningkatkan imun tubuh setiap saat, salah satunya dengan berolahraga. Oleh sebab itu, jika waktu libur saya coba meluangkan waktu untuk berolahraga, dengan bersepeda ria tentunya. Hal ritual yang saya lakukan sebelum bersepeda, akan mencari lokasi yang menarik untuk dikunjungi dengan membuka google tentunya.

Dari Bekasi asal saya, tertarik adanya wisata di daerah Jakarta yang cukup terjangkau bila bersepeda, pantai marunda yang cukup eksotis nampaknya. Sambil bergowes santai, tak terasa saya berada diperbatasan menuju Perumahan Kota Harapan Indah, dan lanjut menelusuri jalan BKT (Banjir Kanal Timur) menuju Pantai marunda. Namun, ternampak gumpalan awan pekat menghadang, pertanda akan hujan deras. Segera rubah rencana, teringat ada saudara yang tinggal tak jauh dari daerah tersebut, sepeda segera saya kayuh memutar arah. Malang tak dapat di tolak, hujan deras pun mendera dalam perjalanan menuju tempat saudara. Ternampak di pinggir jalan ada sebuah rumah kosong tanpa halaman, akhirnya saya berteduh di teras sampingnya.

B. Bertemu Penjual Kopi Bermotor Saat Berteduh

Kebetulan saat berteduh sudah ada dua penjual kopi bermotor disana. Ternyata hujan tak juga lekas reda, untuk mengisi waktu saya coba pesan kopi sekaligus mengobrol untuk membunuh waktu, sambil mengusir udara dingin tentunya. Pembicaraan ringan pun berlangsung, dari sekedar menyapa hingga seolah terjadi diskusi yang cukup serius dan menarik untuk diungkap.

Mereka awalnya seorang pekerja pabrik, saat awal wabah Covid-19 melanda selang beberapa bulan terjadi pengurangan jam kerja shift. Tentu saja omzet perusahaan menurun sementara biaya operasional justru melangit karena tambahan dana untuk protokol Kesehatan. Wabah virus pun semakin hari tidak menurun dan tetap berlangsung, kondisi keuangan pabrik pun menjadi sulit, dengan terpaksa pabrik lakukan kebijakan pengurangan pegawai. Akhirnya untuk menghidupi keluarga, lowongan kerja pun tidak diperoleh dimana-mana, mereka terpaksa berjualan kopi dengan motor yang dimilikinya.

Memang kondisi wabah virus saat ini berbeda dengan wabah virus yang sebelumnya, entah virus flu burung atau babi. Walau dampaknya cukup besar, karena sumber virus berasal dari hewan, maka secara serentak hewan unggas atau babi segera diberangus dan dibakar tanpa ampun, kahirnya wabha bisa menjadi reda. Berbeda dengan wabah virus corona, selain sulit mencari sumber penyakitnya juga penularan lewat atau antar manusia dan sangat mustahil diberangus seperti wabah virus sebelumnya. Kita hanya bisa mencoba menaklukkan dan mengurangi pergerakkan manusia yang begitu luas dan begitu cepat.

Beralih pada obrolan dengan sang penjual kopi, bertanya bagaimana dengan perkembangan hasil penjualannya, mereka berkeluh justru semakin hari kondisi semakin sulit untuk berjualan. Bukan lantaran harus berhadapan dengan petugas penertiban kota atau petugas keamanan kompleks perumahan saja, untuk hari libur seperti saat ini jarang sekali orang berlalu-lalang entah sekedar olahraga berjogging atau bersepeda maupun keluarga bermobil untuk sejenak istirahat sebagai pangsa pasarnya.

C. Multiplier Effect Ekonomi Karena Wabah Penyakit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun