Mohon tunggu...
Caitlynn Wiryadi
Caitlynn Wiryadi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

#hanyaanakmuda

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Teruntuk Papaku

23 September 2022   08:07 Diperbarui: 23 September 2022   08:24 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku juga pernah cerita ke Papa bahwa aku menyukai Iqbaal dari grup cilik Coboy Junior (CJR) sembari mendengarkan lagu-lagu mereka. Ia pun menjawab, "Kamu kalau udah besar mau pacarannya sama Iqbaal, ya." Aku yang malu terhadap hal tersebut hanya bisa cengengesan.

Semakin berjalannya waktu, kerjaan Papaku semakin banyak. Waktu luang yang biasa digunakan untuk kami berjalan bersama semakin berkurang. Ditambah dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab semenjak menjadi siswi SMA, mengambil waktu luang yang ada. Kini, aku dan Papaku sudah tidak dekat seperti dahulu.

Sebenarnya kalau disempat-sempatkan, aku bisa kembali dekat dengan Papaku seperti dahulu. Dimana kami saling bercerita, bercanda gurau, makan bersama, jalan-jalan bersama, dan hal-hal lainnya. Namun, aku memilih untuk menetapkan "sekolah" sebagai prioritas utama dibandingkan dengan "keluarga".

Aku tahu hal ini tidak lah benar karena seharusnya dimana pun itu keluarga lah yang paling utama. Bahkan, untuk makan malam bersama dan menyapa Papaku saat ia pulang kerja sudah lama kulakukan. Namun, semenjak penyakit Stemi menyerang tubuhnya, hatiku tergerak untuk menjadi dekat lagi dengannya. Perlahan-lahan aku pun mulai melepas beban pikiran tentang sekolah, bimbel, dan tugas lainnya,  dan mulai membuka hubungan dengan keluarga terutama Papa lagi.

Aku berusaha semaksimal mungkin untuk menyemangati Papa dan mengingatkannya untuk selalu tenang di saat ia merasa sakit. Aku pun juga berusaha untuk meluangkan sepeser waktu pun untuk menjenguk Papa di saat waktu yang kupunya hanyalah 10 menit.

Mungkin inilah rencana Tuhan yang membuat Papa terserang penyakit tersebut agar ia bisa istirahat sejenak dari riuhnya pekerjaan, dan agar aku bisa melakukan apa peranku sebagai 'keluarga' yang selalu ada, yang selalu menjadikan anggota keluarga sebagai prioritas, serta yang selalu menjadi penyemangat dikala salah satu anggota keluarga sedang tidak baik-baik saja.

Papa, aku bersyukur pada Tuhan bukan karena engkau sakit. Namun, karena Tuhan telah memberiku kesempatan untuk mengucapkan bahwa kamu adalah pahlawan superku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun