Mohon tunggu...
CAHYO PUTRANDY
CAHYO PUTRANDY Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Perikanan

Mahasiswa Perikanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peda Merah?

13 Desember 2020   20:56 Diperbarui: 14 Desember 2020   14:21 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Cahyo Shifaris Putrandy 1) dan Junianto 2)

1. Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad

2. Dosen Program Studi Perikanan Unpad

Peda merah dapat dibuat menggunakan ikan kembung. Ikan kembung yang dipilih adalah ikan yang masih segar.  Kesegaran ikan sangat mempengaruhi mutu hasil akhir. Peda merah sendiri berbeda dengan peda putih, peda merah di buat dari ikan kembung betina (Rastrelliger brachysoma) dan peda putih yang dibuat dari ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Pembuatan peda merah memanfaatkan prinsip fermentasi Pembuatan peda membutuhkan bahan ikan kembung dan garam dengan perbandingan 4:1. Ikan dicuci dan dibersihkan, lalu diberi garam dan disimpan dalam rak yang bersih dan sejuk selama 3-6 hari. Setelah itu diambil dan jemir sampai ikan terlihat padat. Lumuri lagi dengan garam dan dikepak menggunakan daun pisang, diamkan selama 10-15 hari agar proses fermentasi berjalan. Terakhir, ikan dikemas dengan plastic lalu udara yang ada di dalamnya di vakum.

Harga bahan baku ikan kembung betina untuk per kgnya kurang lebih sebesar Rp. 46.500 dan harga garam per kgnya kurang lebih sebesar Rp. 13.000. Produk peda merah vakum ini dijual seharga Rp. 36.000 per 150 gr. Secara perhitungan kasar, apabila perbandingan garam dengan ikan adalah 1:4, maka 1 kg ikan membutuhkan 250 gr garam dengan kata lain, 150 gr ikan membutuhkan 37,5 gr garam. Modal 150 gr ikan kembung adalah Rp. 6.975 dan modal 37,5 gr garam adalah Rp.487,5. Maka nilai tambah dari produk ini adalah Rp. 36.000 -- (Rp.6.975+487,5) dan didapatkan nilai tambah sebesar Rp. 28.537,5.

Ikan peda merah ini, dapat memenuhi kebutuhan konsumen karena memiliki kandungan gizi yang cukup baik, seperti protein, lemak, karbohidrat, dan kandungan lain yang bermanfaat. Kandungan yang baik ini memiliki beberapa manfaat untuk system tubuh, seperti sistem peredaran darah, sistem integument, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem rangka, sistem ekskresi, sistem pencernaan, sistem imun, sistem otot, dan lain-lain. Maka dari itu, konsumen mengonsumsi peda merah untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari serta meningkatkan Kesehatan tubuh.

Segmentasi peda merah ini adalah konsumen yang memiliki waktu yang cukup padat sehingga konsumen tidak memiliki waktu untuk memasak sendiri. Peda merah ini diharapkan dapat memenuhi kbutuhan konsumen akan protein hewani dari ikan. Segmentasi dari segi finansial, peda merah ini mengincar kalangan menengah keatas,  harga yang dijual cukup tinggi dan hanya mendapatkan 150 gr peda merah.

Produk peda merah ini dikemas dengan sistem vakum plastik bening sehingga penampakan produk terlihat dari luar. Pengemasan seperti ini kurang menarik dilihat karena tidak ada inovasi dalam hal pengemasan terutama hal desain. Pengemasan dapat diubah dengan menambah pengamasan tersier untuk menarik calon konsumen, setidaknya untuk melihat produk yang terpampang. Ikan peda yang terlihat langsung dari luar kurang mengambil perhatian dari konsumen, sehingga penambahan kemasan luar dapat mengambil perhatian dari calon konsumen.

Promosi pemasaran produk masih perlu dilakukan, karena produk peda merah ini masih jarang dibeli oleh konsumen. Promosi dapat dilakukan di media sosial, seperti melakukan paid promote influencer, karena sekarang ini pengaruh media sosial cukup tinggi untuk memperkenalkan produk ke masyarakat. Konten dalam paid promote ini dapat mencakup keunggulan produk peda ini dan manfaat mengonsumsi peda merah.

Pemasaran produk sudah dilakukan di supermarket besar dan e-commerce, produk ini tidak ada di pasar tradisional, Pemasaran di supermarket, produk ini mengungguli dari produk lain yang serupa, karena hanya satu jenis produk perikanan lokal yang dijual di supermarket

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun