Mohon tunggu...
Cahya Riski Wiranegara
Cahya Riski Wiranegara Mohon Tunggu... Business Operation Consultant -

Saya seorang pelaku bisnis yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang perencanaan kota (s1) dan manajemen bisnis (s2). Memiliki ketertarikan terhadap perkembangan di bidang bisnis, teknologi, sepakbola, dan tenis. Brand favorit apple, Atlet Favorit Roger Federer, Tim Sepakbola Intermilan dan Manchester United.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Laver Cup 2017 Sajian Segar Sportainment

25 September 2017   18:19 Diperbarui: 27 September 2017   19:10 2456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Event olahraga tenis yang menyandang nama besar petenis legendaris asal australia Rod Laver baru saja selesai dihelat tadi malam (22-24 September 2017).  Roger Federer menjadi penentu kemenangan bagi tim eropa utk mengunci gelar laver cup tadi malam dengan mengalahkan perwakilan tim dunia yaitu Nick Kyrgios dengan skor 4-6, 7 (8)-6, 11-9. Event laver cup yang dikomando oleh Tony Godsick (agen Roger Federer) mampu membuat penggemar tenis penasaran. Keberadaan Rafael Nadal dan Roger Federer dalam satu tim menjadi bagian magnet untuk meraup antusiame penggemar tennis untuk menyaksikan secara langsung event Laver Cup di venue O2 Arena. Tidak cukup dalam satu tim tetapi mereka akan berpasangan dalam pertandingan doubledi hari kedua. Ini merupakan satu dari banyak alasan kenapa venue O2 arena selalu fullhouse. Tim yang bertanding dalam event ini akan di dampingi oleh dua legendaris tenis era 80an yaitu Bjorn Borg (Eropa) dan John McEnroe (Dunia). 

Pertemuan mereka ini menghadirkan nostalgia rivalitas di antara mereka ketika masih aktif bermain di tahun 80an. Nostalgia tersebut diharapkan dapat menghibur para penikmat tenis di venue maupun di rumah. Selain menghadirkan rivalitas dalam drama Laver Cup yang tersaji dalam 3 hari terakhir ini, rivalitas bukan satu-satunya drama yang dinanti ternyata saat turnamen berlangsung banyak drama-drama menarik tersaji dalam even ini. 

Diantaranya member dari kedua tim merepresentasikan watak dari kapten tim, seperti John McEnroe yang sangat ekspresif ketika memberikan input kepada pemain yang bertanding dan Anggota tim juga sangat ekspresif ketika memberikan dukungan kepada member yang sedang bertanding di lapangan. Bjorn borg yang kita ketahui sangat dingin bahkan tanpa ekspresi berlebihan untuk memberikan semangat kepada member yang bertanding dan anggota tim juga terlihat tidak memberikan reaksi berlebihan hanya cukup mengepalkan tangan dan tepuk tangan ketika salah satu membernya mendapatkan point penting dalam pertandingan tersebut. 

Hari pertama memberikan drama menarik ketika Dominic Thiem mendapatkan input penting dari Rafa, tak hanya itu Alexander Zverev pun mendapatkan input penting dari Roger mengenai return serve saat melawan shapopalov. Impresi saya memperlihatkan bahwa kedua legend tenis era modern ini tidak pelit ilmu kepada juniornya. Berikutnya, Diskusi kedua tim saat menyusun lineup juga tersaji dalam tayangan live laver cup. Sajian ini memberikan nuansa baru bagi saya sebagai penikmat tenis. Kesan rileks, saling respek dan konstruktif saat menyusun strategi antar pemain dengan kapten tim tersebut sangat menarik untuk disimak. 

Perhatian saya tertuju ketika Roger dan Rafa mempersiapkan strategi untuk pertandingan double mereka di sesi malam hari kedua, mereka membicarakan kode mata saat memulai servis dan posisi yang cocok mereka mainkan saat pertandingan melawan Sam Querrey / Jack Sock. Dan nampaknya pertandingan berjalan sesuai harapan mereka dengan skor 6-4, 1-6, 10-5. Saat di Locker Room ketika Rafa dan Roger bersiap memasuki lapangan dukungan dengan tos dan pelukan dari member eropa menunjukkan suasana keakraban antar member. 

Di sisi tim dunia para member sangat ekspresif dalam memberikan support dengan memberikan sinyal dan teriakan memembakar semangat member yang sedang bertanding. Dan dukungan tersebut mampu memberikan poin bagi 2 tim double dan 2 pemain tunggal tim dunia meraup 9 poin. Ketika mereka berhasil meraih poin mereka merayakannya dilapangan dengan bump chest. Melihat kontrasnya ekspresi kedua tim ini membuat even ini menarik untuk di tonton hingga akhir. 

Sistem point per match yang unik, karena standartpertandingan ketika posisi angka 1-1 dilanjutkan set ketiga untuk menentukan pemenang dalam match tersebut. Untuk even ini ketika seri 1-1 pertandingan dilanjutkan ke match tiebreak tim yang meraih angka 11 terlebih dahulu atau 2 angka diatas tim lawan dinyatakan menjadi pemenang. Sistem poin ini sepertinya memberikan indikasi bahwa sistem poin ini lebih relevan untuk sebuah ajang resmi tenis. Ide-ide segar mengenai sistem poin pertandingan dan input on court meluncurkan idealisme baru untuk diterapkan dalam tournament reguler atp tour berikutnya. Apakah ide ini akan disambut oleh petinggi atp ? Siapa tahu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun