Mohon tunggu...
Hayca Duta
Hayca Duta Mohon Tunggu... Guru - Hayca Duta itu nama pena

Masih belajar menulis. Guru yang introvert. Tetapi selalu memotivasi siswa dengan keterbatasan introvertnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru "Asal" Pangkas Rambut Anak: Mari Saling Memahami

10 Agustus 2022   09:52 Diperbarui: 10 Agustus 2022   10:03 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa waktu yang lalu ada berita yang cukup mengguncang jagat pendidikan (lebay banget ya), pasalnya ada guru yang memangkas rambut siswa SD usia 7 tahun dengan potongan yang asal dan orang tuanya langsung melabrak guru yang melakukan tindakan tersebut dengan cukup keras atau bahkan kasar. 

Bagaimana menurut teman-teman? Mungkin ada yang mengatakan, 'biarkan saja, kan memang peraturan sekolah, seharusnya memang perlu kedisiplinan seperti itu', atau 'kenapa nggak bilang bilang dulu sama orang tuanya, kan sebaiknya konfirmasi dulu', dan sebagainya.

Siapa yang salah? Ada yang mengatakan gurunya, ada juga yang mengatakan orang tuanya. Menarik untuk dibahas, karena kada dua kubu yang menyatakan guru bersalah dan ada yang mengatakan sebaliknya. Saya berpandangan bahwa yang ada adalah miskomunikasi, ya, miskomunikasi antara sekolah atau gurunya dengan wali murid yang melabrak.

Pertama, ada baiknya untuk tatib sekolah disampaikan sejak awal masuk tahun ajaran baru, tepatnya saat rapat orang tua murid. Sehingga tidak ada miskomunikasi kedepannya, misalnya disampaikan pada saat rapat tersebut kalau setiap seminggu sekali akan diadakan penertiban mulai dari rambut, kuku dan kerapihan berpakaian. Dengan begitu, orang tua akan menyampaikan kepada anaknya dan memberi bimibingan kepada anak agar mematuhi peraturan sekolah.

Kedua, kita ketahui bahwa anak yang dimaksud berusia 7 tahun, dengan kata lain anak tersebut masih mengalami transisi dari siswa TK menjadi siswa SD. Secara mentalitas belum bisa untuk memahami hal kompleks seperti kedisiplinan yang terlalu mendadak, harus secara perlahan diterapkan. 

Orang tua saya pernah mengatakan kalau kelas 1 SD hingga 3 SD masih belum bisa dipaksakan untuk memahami pembelajaran yang kompleks. Oleh karenanya perlu bimibingan yang bertahap agar anak tidak mengalami tekanan dan trauma di usia dini. 

Mungkin jika pemangkasan rambut yang panjang diterapkan mendadak pada jenjang SMP, itu tidak masalah, karena hakikatnya usia 12 tahun ke atas sudah dapat memahami tata tertib sekolah dengan hanya membacanya, namun terkadang perlu untuk memberitahu terlebih dahulu kapan pendisiplinan terjadi. 

Saya sendiri pernah mengalaminya saat SMP, dan hal tersebut bukan trauma, tetapi lebih kepada pembelajaran karena tidak disiplin, berbeda jika terjadi pada anak usia 6 atau 7 tahun, ada kemungkinan akan mengalami trauma.

Ketiga, dari sisi orang tua murid, sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada anak agar bisa mematuhi atau setidaknya mengerti peraturan dasar sebagai siswa.

Misalnya begini, seorang siswa seharusnya secara alami bersekolah dengan pakaian yang rapi, rambut yang tidak melebihi daun telinga dan alis, serta potangan rambut yang sesuai dengan usianya. 

Kok ada potongan rambut sesuai usianya? Bukankah potongan rambut itu bebas? Ya, bebas saja jika ingin model apapun, yang penting disesuaikan dengan usianya yang masih belia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun