Mohon tunggu...
Hayca Duta
Hayca Duta Mohon Tunggu... Guru - Hayca Duta itu nama pena

Masih belajar menulis. Guru yang introvert. Tetapi selalu memotivasi siswa dengan keterbatasan introvertnya.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Boleh Saja Bawa Anak ke Bioskop, Asalkan...

8 Agustus 2022   12:24 Diperbarui: 8 Agustus 2022   12:40 13040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sebenarnya sudah sejak lama film horror populer di Indonesia, ada yang ingat suzana? Lalu film laga yang memang ada unsur thriller-nya dan tentu unsur horror yang sarat pada masa itu. 

Sebelum masuk ke pembahasan boleh tidaknya, batas usia menonton hingga sensor mandiri yang dibudayakan, saya ingin mengingatkan dulu beberapa film yang disebutkan tadi. 

Film horror zaman generasi X dan Y sebenarnya sudah ditonton sejak usia dini, mungkin masih ada yang ingat dengan layar tancap? Generasi sekarang mungkin sudah tidak kenal apa itu layar tancap, terutama yang besar dan menetap dari kecil hingga dewasa di perkotaan. 

Layar tancap, sebuah gelaran rakyat pada saat ada pesta pernikahan, sunatan atau bahkan sekedar syukuran. Umumnya digelar pada saat pernikahan, digelar layar tancap untuk menghibur masyarakat sekitar pada malam hari. Sesuai namanya ya, layar tancap, berarti memang layar yang ditancap ke tanah dan dibentangkan hingga cukup lebar dan bisa ditonton oleh khalayak ramai.

Masyarakan yang datang untuk menonton berasal dari berbagai usia, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Lho kok ada bayi? Terkadang sang ibu ikut menonton dengan membawa bayinya, karena mungkin tidak ada yang menjaga bayinya di rumah. 

Film yang ditayangkan pun tidak ada filter usia, siapapun bisa menonton, mulai dari film dewasa hingga film horror yang akan kita bahas. Layar tancap ini, merupakan cikal bakal bioskop yang saat ini sudah menjadi tujuan muda mudi saat weekend. 

Hingga akhirnya sekarang, di tahun 2022, layar tancap sudah hampir tidak ada lagi. Mungkin di beberapa daerah yang sedikit pelosok, masih ada gelaran layar tancap dengan penayangan film tertentu. Itulah sedikit perkenalan dengan layar tancap, the first cinemas in the village, itu hanya istilah dari saya.

Kembali ke pembahasan mengenai, apa boleh anak di bawah umur menonton horror di bioskop? Opini dari teman-teman mungkin beragam, namun, jika saya ditanyakan boleh tidaknya, maka saya akan mengatakan 'belum waktunya'. 

Mari lihat usia yang sesuai untuk menonton bioskop, khususnya film horror. Usia 0 hingga 5 tahun sebaiknya jangan di ajak menonton ke bioskop, karena usia yang masih sangat muda, maka kemampuan gendang telinga juga masih sangat peka dan alasan kenyamanan. Pertama, pada rentang usia tersebut, terutama bayi usia 1 -- 2 tahun rentan dengan suara keras yang dihasilkan dari sound bioskop. 

Dari beberapa sumber, suara yang dihasilkan sound bioskop sekitar 85 db, sedangkan untuk membuat telinga anak, terutama bayi dapat terganggu dengan suara 45 db. Dengan kata lain, lebih dari 45 db akan berpotensi mengganggu pendengaran anak kedepannya, mungkin tidak langsung terasa, namun jika tidak diperhatikan dan secara rutin mendengarkan suara lebih dari 45 db (sound bioskop misalnya) akan berpotensi mengalami gangguan pendengaran. 

Kedua, dari segi kenyamanan, pernahkah teman-teman kompasiana pada saat menonton bioskop ada anak yang menangis? Atau orang tuanya membawa anaknya keluar biskop yang berarti akan menghalangi atau mengganggu kenyamanan penonton lainnya? Saya yakin pernah, karena saya sendiri mengalaminya. jadi, untuk usia 1 hingga 5 tahun, mungkin ada baiknya tidak dibawa saat menonton ke bioskop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun