Banyak di benakmu, itu beda dengan banyakku
Sedikitku apalah untukmu
Tapi mengapa tak pernah kau puas
Mungkin karena nafsumu yang memang buas
Mungkin kau tak lagi mengerti, apalagi memahami
Bahwa yang bukan milikmu itu haram bagimu
Kau iri, kau lari dekati
Kau ingin, kaupun mencuri
Sebanyak-banyaknya gaji tak lagi pernah kau syukuri
Karena dalam mimpimu hanya dirimu
Padahal itupun bukan milikmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!