Mohon tunggu...
Cahyani Saputri
Cahyani Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Jambi

In a world of worriers, be the warrior

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Sekolah Keperawatan Lebih Diminati oleh Perempuan?

28 Maret 2021   22:34 Diperbarui: 28 Maret 2021   22:35 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kata gender berasal dari bahasa Inggris dan artinya tipe jenis kelamin. Konsep gender itu sendiri adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Semua hal yang dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-laki, yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta berbeda dari tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari suatu kelas ke kelas yang lain, itulah yang dikenal dengan konsep gender. Persepsi gender dirinya adalah karakteristik yang melekat pada laki-laki, wanita yang diciptakan secara sosial dan budaya. Semua hal-hal yang dapat dipertukarkan antara karakteristik pria dan wanita, dapat berubah dari waktu ke waktu dan berbeda dari satu tempat ke tempat lain tempat lain, atau satu kelas berbeda dari yang lain, inilah yang disebut konsep gender. Salah satu sekolah kesehatan yaitu sekolah keperawatan. Pengertian dasar perawat adalah orang yang berperan untuk menjaga, membantu, dan melindungi seseorang di karenan penyakit, cedera atau sedang dalam proses penuaan (Momon, 2009).

Perawat merupakan komponen strategis yang penting melaksanakan pelayanan kesehatan. Keberadaan dan peran perawat tidak dapat diabaikan terlebih dalam melaksanakan penugasan . Hal ini mewajibkan perawat untuk memahami prosedur dan standar pembedahan. Perawat adalah tugas departemen pelayanan yang melayani pasien ketika ada yang berobat di rumah sakit. Perawat adalah bagian terpenting bagi dokter, karena perawat selalu ada di rumah sakit dan ada di belakang dokter. Asumsi masyarakat menunjukkan bahwa perawat adalah pekerjaan wanita. Di karenakan pekerjaan keperawatan pada dasarnya adalah tentang perawatan dan layanan.

Pendidikan ini menjadi tautan di dalam perbedaan gender, yang menunjukkan bahwa perawat lebih cocok bagi wanita. Disini, perawat harus sabar dalam melayani seorang pasien, dan nantinya setelah menjadi lulusan seorang perawat, disaat melakukan pekerjaan, perawat memiliki tugas-tugas yang diantaranya lebih sesuai atau lebih cocok digeluti oleh seorang wanita dibandingkan dengan seorang laki-laki maskulin. Pekerjaan perawat membutuhkan kerjasama antara kedua belah pihak dalam pelaksanaan tugasnya yaitu kerjasama antar perawat, dokter, dan staf medis lainnya, kemudian diperlukan interaksi yang baik dalam melakukan tugas tersebut sebagai seorang perawat. Dan juga mampu membuat hubungan yang baik di antara rekan kerja.

Asumsi menunjukkan bahwa wanita memiliki sifat mengasuh serta rajin dan tidak cocok menjadi seorang kepala keluarga, berlandaskan pada fakta terbesar bahwa pekerjaan rumah tangga merupakan tanggung jawab oleh seorang wanita. Sejak saat itu, perempuan lahir sebagai hasil dari hipotesis gender ini. Salah satu alasan perawat wanita pada umumnya memilih pekerjaan ini di karenakan mereka merasa bahwa hanya pekerjaan perawat yang layak untuk mereka tempatkan dibandingkan seorang pria. Adapun faktor yang menunjukkan bahwa sekolah keperawatan dominan diikuti oleh wanita, hal ini disebabkan karena kaum perempuan lebih identik dalam tugas-tugas yang ada pada sekolah perawat tersebut yang mengharuskan untuk memiliki rasa penyanyang yang lebih, serta membutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi layaknya naluri seorang ibu. Dan kebanyakan dari laki-laki mengatakan bahwa tidak jarang mereka direndahkan oleh teman sejawatnya dalam mengikuti sekolah ini. Menurut saya, justru laki-laki lebih cocok diprofesikan sebagai seorang dokter dari pada harus berprofesikan sebagai seorang perawat di sebuah rumah sakit tertentu.

Di saat seseorang memutuskan untuk menempuh pendidikan di sekolah perawat, disini mereka harus siap secara fisik dan psikologis untuk menghadapi tugas mereka dalam keperawatan dan berkewajban untuk memiliki naluri selayaknya perawat. Calon perawat harus di didik dari awal untuk menumbuhkan rasa peduli. Ketika mereka dimotivasi oleh orang lain, mereka harus menyesuaikan dengan tugas keperawatan.

sumber :

Momon, S. (2009). Sosiologi Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun