Bekali Senat Mahasiswa, AKS Ibu Kartini Selenggarakan LKMM

Semarang - Akademi Kesejahteraan Sosial (AKS) Ibu Kartini menyelenggarakan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) di kampus yang berlokasi di Jl. Sultan Agung No.77 Semarang belum lama ini (2/11). LKMM ini merupakan pembekalan bagi mahasiswa khususnya para calon pengurus Senat Mahasiswa. Tercatat sejumlah 43 mahasiswa mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat dan antusias dari awal hingga akhir.

Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Kurnianingsih yang mendampingi kegiatan ini menyatakan bahwa LKMM sangat penting untuk menggugah jiwa kepemimpinan dan kemampuan manajemen berorganisasi. "Mahasiswa kadang masih memerlukan motivasi dan tugas lembaga untuk mendampingi serta mengarahkan kegiatan agar senantiasa positif", demikian disampaikan Kurnianingsih yang juga menjabat sebagai Bendahara Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Dewan Pimpinan Kota Semarang.

Pemaparan Materi "Motivasi Berorganisasi"|dokpri

Pada kegiatan ini, AKS Ibu Kartini menghadirkan pembicara baik dari lingkup internal maupun eksternal yang dinilai berpengalaman dan mumpuni untuk setiap materi. Salah satu yang diundang untuk turut mengisi adalah Direktur Politeknik Bumi Akpelni, Capt. Cahya Fajar Budi Hartanto, M.Mar., M.Si. (37). Tentu AKS Ibu Kartini tidak salah memilihnya karena Fajar adalah dosen mata kuliah Kepemimpinan dan Keterampilan Kerjasama Tim. Penelitiannya fokus pada sumber daya manusia dan Fajar aktif pada kegiatan bersama organisasi pemuda dan kemahasiswaan. Fajar dalam pemaparan materinya mengatakan bahwa saat anggota organisasi saling berinteraksi, maka kemungkinan timbulnya konflik tidak dapat dihindari. Namun, jika mampu dikelola dengan baik, maka konflik akan membawa dampak positif yang pada gilirannya akan memberikan kemajuan pada organisasi.

Fajar dalam penyampaian materinya yang bertajuk 'Motivasi Berorganisasi dan Manajemen Konflik', tidak hanya memaparkan secara teoritis saja tetapi mahasiswa diajak mempraktekkan materi secara lebih aplikatif melalui dinamika kelompok. "Hal tersebut sejalan dengan proses pendidikan yang harus menyentuh ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik", demikian disampaikannya pada akhir sesi.

"Penyatuan dan Eksekusi Ide/Gagasan"|dokpri