Malang, 5 Maret 2025 - Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar kegiatan santunan untuk anak yatim piatu sekaligus menyuarakan pentingnya moderasi beragama. Acara yang penuh makna ini diselenggarakan di MTs Islamiyah Pakis, Desa Jebuk, Dusun Sumberkradenan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Rabu sore. Acara ini dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Desa, Kepala Madrasah, serta puluhan anak yatim piatu yang menjadi bagian utama dalam kegiatan ini.
Kegiatan santunan ini ditujukan untuk menyalurkan bantuan berupa makanan ringan, paket sembako, dan uang tunai kepada 35 anak yatim piatu. Selain sebagai bentuk bantuan langsung, acara ini juga mencerminkan kepedulian sosial mahasiswa KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terhadap masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan uluran tangan. Antusiasme para tamu undangan sangat terasa sepanjang acara, yang tak hanya difokuskan pada pemberian bantuan materi, tetapi juga bertujuan menumbuhkan empati serta mempererat solidaritas sosial. Diharapkan, santunan ini mampu memberi semangat baru bagi anak-anak yatim piatu agar tetap tegar dan optimis menjalani hidup meski tanpa kehadiran orang tua.
Selain memberikan santunan, acara ini juga menghadirkan program moderasi beragama dengan tema “Saling Menghargai dan Menghormati Sesama Manusia.” Tema ini dipilih untuk menekankan pentingnya sikap saling menghargai, terutama dalam masyarakat yang beragam. Diharapkan, melalui kegiatan ini, anak-anak yatim piatu dapat merasakan perhatian dan kasih sayang, sehingga mereka tidak merasa tersisih dari lingkungan sekitar.
Acara dimulai dengan bacaan Al-Fatihah yang dipimpin oleh saudari Dinda sebagai Master of Ceremony (MC). Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan tilawah oleh saudara Zaky, diikuti oleh sambutan pertama dari saudara Alfian sebagai Ketua Pelaksana. Sambutan kedua disampaikan oleh Bapak Abu Bakar, S.Pd.I, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Kemudian, sambutan terakhir diberikan oleh Bapak Abul Khoiri, S.Pd.I, Kepala Desa Jebuk. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penyerahan santunan kepada anak yatim piatu, sebelum penyampaian materi moderasi beragama oleh Bapak Dr. H. Alfin Mustikawan, M.Pd.
Dalam penyampaiannya, Bapak Dr. H. Alfin Mustikawan, M.Pd, menyatakan bahwa dalam masyarakat yang penuh dengan perbedaan baik dalam agama, budaya, maupun pandangan hidup setiap individu perlu memiliki sikap moderat. “Agama mengajarkan kita untuk berbuat baik, menyebarkan kasih sayang, dan saling membantu,” ujar beliau. Beliau juga menekankan bahwa perbedaan seharusnya bukan menjadi alasan untuk saling bertentangan, tetapi justru menjadi peluang untuk saling menghargai dan memperkaya kehidupan bersama. Acara ditutup dengan doa bersama, diiringi harapan agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.
Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan pesan tentang pentingnya moderasi beragama dan saling menghormati terus disebarkan di tengah masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya momen untuk berbagi kebahagiaan, tetapi juga mempererat hubungan antara lembaga masyarakat, mahasiswa, dan warga Desa Sumberkradenan. Semoga semangat kebersamaan ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk terus peduli dan membantu sesama yang membutuhkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI