Mohon tunggu...
Cahyadi Joko Sukmono
Cahyadi Joko Sukmono Mohon Tunggu... Konsultan - Social Business Specialist

Business Coach di PT FORBIZ INDONESIA VISINUSA || Ketua Umum ABDSI || Founder Sekolah Ekonomi Desa || Pendiri Republik Entrepreneur Syndicate | UMKM Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Money

Pilih Menjadi Wirausaha atau Bekerja Sebagai Karyawan

10 Januari 2015   03:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:26 1989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mana yang lebih baik? penjadi pengusaha atau menjadi karyawan? Banyak kawan, kolega, dan kenalan yang sering mengajukan pertanyaan tersebut kepada saya. Dan jawaban yang sering saya berikan adalah wirausaha tidak kurang dan tidak lebih baik dari bekerja atau menjadi karyawan. Faktor kunci yang bisa membuat Anda menjadi lebih baik dengan bekerja atau menjadi wirausaha adalah sejauhmana pilihan Anda tersebut mampu mewujudkan semua visi atau impian Anda. Bayangkan Anda sedang dalam perjalanan, kota tujuan yang Anda tuju melambangkan impian hidup Anda dan pilihan untuk menjadi karyawan atau wirausaha sama halnya dengan pilihan kendaraan apa yang akan Anda gunakan menuju kota tujuan. Ya, bekerja atau berwirausaha adalah kedaraan yang akan mewujudkan impian Anda. Sudah lebih dari 20 tahun terakhir, virus entrepreneurship mewabah di Indonesia. Virus ini dapat berkembangbiak dengan sangat cepat diantaranya disebabkan karena semakin tingginya ketimpangan antara jumlah tenaga kerja dengan lapangan kerja dan juga karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah wajah dunia. Kondisi seperti ini banyak membawa orang pada kondisi ‘kepepet’, sehingga dayanalar kreativitasnya justru seringkali menyembur keluar. Mereka yang tekun pun banyak yang telah berhasil dan menjadi golongan ekonomi menengah baru yang mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Cerita dan pengalaman keberhasilan seperti ini lah yang telah menginspirasi banyak kalangan, sehingga mereka berduyun-duyun ingin mengikuti jejak para wirausahawan yang sukses tersebut. Virus entrepreneurship ini pun sudah menjangkiti berbagai lapisan masyarakat, dari karyawan, mahasiswa, pegawai negeri, sampai ke ibu rumah tangga. Ini yang saya sebut sebagai tsunami entrepreneurship dalam Roadmap Republik Entrepeneur, bergerak pelan tapi masuk hingga jauh menyapu semua yang dilewatinya. Kalau jaman saya kuliah dulu, menjadi mahasiswa yang sekaligus berwirausaha itu dianggap aneh dan ‘neko-neko’. Tapi sekarang kalau mahasiswa tidak memiliki bisnis sepertinya dianggap tidak ‘ngetrend’ Jadi, kembali kepada pertanyaan di atas, mana yang lebih baik, menjadi karyawan atau menjadi pengusaha, jawaban saya tetap sama. Keduanya baik, tergantung pilihan sadar Anda, mana yang paling bisa membuat Anda BAHAGIA dan bisa membuat Anda BERMANFAAT bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain seluas-luasnya. Menjadi pengusaha itu belum tentu lebih bahagia daripada menjadi pegawai atau karyawan, begitu pula sebaliknya. Dan belum tentu juga jika Anda menjadi pengusaha akan bisa lebih banyak membantu orang, lebih banyak bersedekah jika Anda tidak benar-benar mengelola bisnis dengan baik. Jadi jika Anda memilih menjadi pengusaha, jadilah pengusaha yang bahagia, yang lancar dan bertumbuh bisnisnya dan bisa menjadi kendaraan untuk mewujudkan impian-impian Anda. Pilihan kembali pada Anda. Tulisan ini juga terdapat di http://coachcahyadi.com/wirausaha-atau-bekerja/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun