Mohon tunggu...
Cahya Akbar
Cahya Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - hanya sesaat

happy, sad,eat,sleep

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran dari Rumah di Pedesaan

2 Agustus 2021   09:46 Diperbarui: 2 Agustus 2021   09:53 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Covid-19 sudah lama sekali melanda hampir diseluruh negara di dunia, termasuk negara kita Indonesia. Dampak dari penularan virus tersebut sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dampak dari wabah Covid-19 juga dirasakan di dalam dunia pendidikan. Demi keberlangsungannya pendidikan maka pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan baru. Salah satu kebijakan itu adalah himbauan agar kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan kita melaksanakan pembelajaran secara daring (Dalam jaringan) jadi kegiatan ini kita lakukan dirumah masing-masing. 

Pembelajaran dari rumah ini bertujuan untuk mencegah penularan virus covid-19 agar tidak semakin banyak korban yang terpapar virus ini. Kegiatan belajar dari rumah ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan mulai dari TK/PAUD sampai mahasiswa. Pendidikan yang berada di perkotaan tentu tidak terlalu menjadi masalah karena mereka sudah akrab dengan kemajuan teknologi sehingga mereka cepat dalam melakukan penyesuaian metoda pembelajaran daring. Selama wabah ini masih menyerang Indonesia maka kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online menggunakan jaringan internet seperti Classroom, Youtube, dan aplikasi belajar lainnya. Lain halnya dengan para siswa yang berada di pedesaan, pegunungan atau daerah yang berada di pedalaman atau daerah terpencil. 

kegiatan belajar online ini sangat sulit dilakukan, banyak kendala dan butuh perjuangan untuk melaksanakannya. di daerah pedesaan tentu ada jaringan internet, tetapi sinyal tidak selalu memadai. belum lagi mereka yang berasal dari golongan prasejahtera, yang  berada dalam kemiskinan. Belum tentu mereka semua memiliki Handphone, bahkan laptop/komputer. kalau pun mereka memiliki nya belum tentu mereka selalu sedia kuota. karena kehidupan yang pas pasan tentu mereka lebih mengutamakan kebutuhan primer untuk keberlangsungan hidup dibandingkan untuk menahan lapar demi membeli kuota. 

Pembelajaran daring seperti anjuran Kemendikbud ini belum bisa berjalan secara sempurna. Guru di pedesaan selalu berusaha agar pendidikan tetap berjalan. Untuk sekolah yang tidak memadai untuk melakukan pembelajaran daring maka akan mengusahakan untuk ,melakukan kegiatan luring atau mendatangi rumah siswa untuk melakukan pembelajaran. biasanya pembelajaran luring ini dilakukan di salah satu rumah siswa dengan mendatangkan siswa yang rumahnya berdekatan sehingga pembelajaranpun bisa dilakukan bersama, namun tidak lebih dari 10 orang siswa. jika tidak melakukan luring maka guru akan memberitahukan kepada orang tua untuk selalu datang ke sekolah untuk mengambil tugas dan mengerjakannya dirumah. Guru harus menjalin kerja sama dengan warga setempat agar kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung dengan lancar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun