Sigra kang bala tumingal, hacampuh samya madali
Lir thathit wileding gada, dangnyang gung manguncang niti
Benjang sangaji mijil, lathinya medali wuwus
Trustha sura wilaga, kaya buta singa wregil
Pasthi jangga, dhendhannya mangambak baya
Pengantar
Dalam pakem wayang purwa, ada fragmen adegan budhalan wadya yang artinya keberangkatan pasukan. Setiap adegan selalu diawali dengan “tembang pengantar” yang dinamakan suluk. Pada dasarnya, setiap suluk selalu menjelaskan “makna” atau “suasana” dari adegan tersebut dalam bahasa tembang (lagu) yang puitis dan indah. Suluk yang dinyanyikan sebagai pengantar budhalan wadya biasanya Sigra Kang Bala Tumingal yang lirik lengkapnya saya tuliskan di atas.
Suluk ini diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga, salah satu dari wali sanga yang menggunakan wayang sebagai media penyebaran agama Islam di Jawa. Untuk memahami maknanya, diperlukan interpretasi canggih tingkat dewa oleh para pakar yang mumpuni. Tulisan ini tidak akan membahas tentang maknanya, tetapi tentang “keajaibannya” sebagai bahan permainan teka-teki yang menarik dan edukatif dalam mempelajari aksara (huruf) jawa.
Karena ini tentang aksara jawa, tentu saja akan lebih pas jika suluk ini ditulis dalam aksara jawa. Bagi yang kurang memahami aksara jawa, bisa membaca tulisan Phillipus Dellian Agus Raharjo di sini http://www.kompasiana.com/philipusdellian/belajar-aksara-jawa-1_55103981a33311c739ba7f7d dan seri-seri lanjutannya. Huruf jawa terdiri dari 20 (dua puluh) aksara carakan seperti di bawah ini.
ha na ca ra ka da ta sa wa la pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga
Karena alasan teknis, saya akan menuliskan kembali suluk ini dengan cetak tebal (bold) menambahkan tanda garis bawah (underline) untuk setiap huruf yang mewakili aksara carakan dengan mengabaikan terjadinya pengulangan huruf. Selain itu, setiap baris saya beri nomor.
- Sigra kang bala tumingal, hacampuh samya madali
- Lir thathit wileding gada, dhangnyang gung manguncang niti
- Benjang sangaji mijil, lathinya medali wuwus
- Trustha sura wilaga, kaya buta singa wregil
- Pasthi jangga, dhendhannya mangambak baya