Selama pandemi banyak kebiasaan hidup kita yang berubah. Terutama, kita lebih memperhatikan (aware) kesehatan dan lingkungan dibandingkan sebelumnya.
Salah satu yang patut disyukuri adalah bergesernya pola konsumsi energi pada masyarakat. Hal itu ditunjukan dengan berkurangnya penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berkualitas rendah (baca: Premium) sepanjang tahun 2020 lalu.
Di sisi lain, konsumsi BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan semakin meningkat. Ditandai dengan meningkatnya penggunaan Perta Series secara nasional.
Hal ini merupakan pergeseran yang positif karena dapat mendongkrak kualitas kehidupan yang lebih baik. Artinya, kita bisa lebih sehat, polusi semakin berkurang, dan udara lebih bersih.
Berdasarkan catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), realisasi penjualan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau dikenal dengan merek dagang Premium pada tahun 2020 turun sebanyak 26,54 persen dibandingkan dengan realisasi 2019.
Tahun lalu, penjualan Premium tercatat sebesar sebesar 8,44 juta kilo liter (kl). Sedangkan, penjualan pada periode sebelumnya mencapai 11,49 juta kl.
Sementara untuk Jenis BBM Umum (JBU)/non-penugasan Premium pada 2020 sebesar 141,5 ribu kl. Sehingga bila dijumlahkan, total penjualan BBM jenis Premium selama 2020 mencapai 8,58 juta kl.
Lalu, untuk Solar Jenis BBM Tertentu/Subsidi (JBT) mencapai 13,9 juta kl pada 2020, atau turun 14,03% dibandingkan 2019 yang sebesar 16,17 juta kl. Sementara Solar JBU/ non-subsidi mencapai 13,79 juta kl, sehingga total penjualan Solar selama 2020 mencapai 27,70 juta kl.
Data tersebut ternyata sinkron dengan turunnya penjualan Premium di sejumlah daerah. Seperti yang terjadi di wilayah Cirebon, dimana konsumsi BBM jenis Premium ini turun hingga 100 persen.
Selain itu, penurunan konsumsi Premium secara signifikan juga terjadi di wilayah Ibukota DKI Jakarta. Konsumsi Premium di Kota Jakarta Selatan turun hingga 82 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal, yakni sekitar 235 ribu liter.
