Ia menyatakan bahwa stok BBM dan LPG di seluruh fasilitas Pertamina, khususnya di Jawa Tengah dan DIY, masih aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Pertamina juga terus memonitor perkembangan kebutuhan BBM selama pelaksanaan PKMM. Sehingga apabila ada dinamika di lapangan akan segera ditangani secepat mungkin.
Tak hanya saat PKMM saja, Pertamina juga turut menjamin pasokan energi di tengah bencana yang melanda beberapa daerah. Seperti bencana banjir di Kalimantan Selatan.
Meski beberapa akses tertutup, namun Pertamina menjamin pasokan BBM dan LPG di wilayah tersebut masih aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VI Pertamina, Susanto August Satria, menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan energi dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan.
Sejauh ini, pasokan bahan bakar disokong dari Kalimantan Timur dan wilayah sekitarnya. Meski begitu, Pertamina mengimbau agar masyarakat tidak memborong BBM serta melakukan penimbunan.
Selain itu, Pertamina juga menjamin bahwa pasokan BBM untuk masyarakat Sulawesi Barat tak ada kendala berarti pasca wilayah tersebut dihantam gempa bumi berskala 6,2 richter.
Beruntungnya, sarana dan prasarana Pertamina di sana tidak ada kerusakan. Sehingga distribusi BBM bisa dilakukan dengan normal.
Pertamina juga terus memantau situasi, serta berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan aparat terkait setempat. Pemantauan ini untuk memastikan penyaluran BBM ke SPBU berjalan dengan lancar dan terus bersiaga terhadap kemungkinan gempa susulan di Sulbar.
Dari beberapa hal di atas, kita setidaknya masih bisa sedikit bernafas lega. Karena di tengah rentetan ujian saat ini, ternyata kita masih memiliki sedikit keberuntungan, yaitu tak ada kendala dengan akses dan pasokan energi.
Pertamina tetap bekerja dengan optimal di tengah PKMM dan bencana di beberapa daerah. Perusahaan BUMN Migas ini terus memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan akses energi yang memadai.