Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan hidup masyarakat Indonesia. Satu hal yang perlu dicatat, situasi ini mendorong penggunaan teknologi informasi semakin masif di seluruh ruang kehidupan.
Singkatnya, apa-apa sekarang telah terdigitalisasi. Hampir semua aktivitas kita sekarang serba daring (online). Mulai dari sekolah, meeting bisnis, pesan makanan, hingga membeli kebutuhan sehari-hari.
Situasi ini membuat pelaku bisnis harus adaptif. Penetrasi digital tak bisa ditolak lagi. Karena apabila tidak, pastinya akan tertinggal dari pesaingnya, dan bisa jadi ditinggalkan oleh pelanggannya.
Mungkin inilah pesan yang ditangkap oleh Pertamina sebagai salah satu perusahaan BUMN. Seolah tak mau ketinggalan, perusahaan migas tersebut kini sangat getol mendorong transformasi digital.
Bahkan, transformasi digital ini menjadi salah satu agenda strategis Pertamina untuk semua lini bisnisnya, mulai dari hulu hingga hilirnya.
Menurut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, transformasi digital ini merupakan salah satu langkah Pertamina untuk naik kelas menjadi perusahaan dunia.
Dan menariknya, gagasan besar itu tidak hanya pepesan kosong belaka. Artinya, Pertamina benar-benar mengerjakannya dengan serius.
Salah satu kemajuan yang patut diapresiasi adalah kerjasama Pertamina dengan Microsoft guna mewujudkan inovasi, efisiensi, keamanan data operasional perusahaan dari hulu hingga hilir.
Kerjasama ini baru saja ditandatangani oleh Dirut Pertamina dan President Director Microsoft Indonesia Haris Izmee, di Jakarta pada Jumat, 8 Januari 2021 lalu.
Menurut hemat saya, kesepakatan strategis ini pastinya akan berdampak besar bagi proses bisnis Pertamina. Mengingat Microsoft merupakan raksasa bisnis di bidang teknologi informasi skala dunia.
