Mohon tunggu...
Lius Kristan
Lius Kristan Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Saya hanya mapala bukan seorang penulis tetapi suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kongkalikong Musik Reggae di Indonesia

11 Oktober 2015   22:15 Diperbarui: 12 Oktober 2015   20:16 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam Jalanan,

Mengenal musik Reggae pada dasarnya selalu identik dan berkaitan dengan tokoh Bob Marley. Sekalipun beliau adalah musisi Reggae ke 3, yang memperjuangkan & memperkenalkan musik Reggae secara universal di tahun 1968. Terbukti, sampai sekarang ketenaran kualitas musik Reggae tidak pernah mati.  

Dengan alat musik "jimbe" yang menjadi ciri khas,  musik Reggae sendiri pada awalnya lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum rastafarian) di Kingston ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat dengan muatan ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam, serta gaya hidup bohemian.

Musik Reggae di Indonesia perkembangannya hampir sama dengan musik-musik lainnya, yang awalnya tidak terlepas dari para musisi band Legendaris.  Abresso band, pencetus pertama band reggae sekitar tahun 1980 di Indonesia dengan personil 7 orang yang di prakarsai oleh Yorries Raweyai saat itu. Mereka mewakili papua dalam misi perjalanan fort flores bay dalam performance Christmas Island tahun 1986.

Abresso band sebelumnya juga pernah rekaman di tahun 1984 dengan beberapa tembangnya yang sempat hitz saat itu , diantaranya adalah : ''Sungguhku tak percaya - I wonder, dan Urusan apa". Setelah itu band Reggae lainnya seperti Black Company, Asian Roots di tahun 1986 dan Tony Q Rastafara dengan bandnya Root Rock Reggae di tahun 1989.

Seiring dengan berkembangnya zaman, musik Reggae di Indonesia juga tidak terlepas dari hiruk piuknya masa dimana musik itu sempat vacum karena kurangnya peminat musik Reggae disertai begitu banyaknya aliran musik Genre lainnya yang berkembang di Indonesia sekitar tahun 90-an ke atas saat itu. Barulah di Tahun 2000 setelah Tony Q Rastafara berpisah dengan bandnya dan membuat album single  tersendirinya, perkembangan nuansa musik Reggae di Indonesia sedikit kembali bersinar.

Harapan dan impian Tony Q menjadikan musik Reggae banyak diminati semakin nyata, setelah beliau tanpa putus asa kembali meliris  album Reggae solonya di tahun 2003. Judul album itu adalah, '' KRONOLOGI'' yang pada dasarnya isi album tersebut adalah bagian dari lagu-lagu lama milik Tony Q sendiri, yang di liris dan di cover kembali oleh beliau, dkk saat itu.

 

Semakin banyaknya band musisi Reggae baru selain Tony Q di tahun 2000-an. Disitu pula awal music Reggae di Indonesia kembali bernyawa dan bersinar. Ada Mba surip dengan solo vokal, Steven Coconutrezz, Steven Jam, D'riie Ambazsador, Coz Republic, Marapu, Ras Muhammad yang go Internasional dan band-band Reggae baru di Indonesia seperti Antenar, Momonon dan lain-lainnya. Semuanya memberikan fakta bahwa musik Reggae di Indonesia telah menjadi musik tren dikalangan pemuda/i Indonesia.

 

Seperti syair lirik lagu Tony Q, " Kaki-kaki Telanjang bergoyang-goyang", mungkin seperti itulah dunia musik Reggae Indonesia. Awalnya yang telanjang karena kurangnya peminat Reggae, yang membuat produser musik sangat sulit mencari keuntungan melalui musiknya bertempo lambat, bervokal berat dan terkesan seperti mabuk yang memicu seorang pendengar cepat bosan, kini telah dibungkus dan kembali berkibar layaknya bendera bergoyang-goyang diatas angin sampai sekarang ini. 

 

Kongkalikong musik Reggae di beberapa daerah yang ada di Indonesia maupun di tanah Sulawesi juga membuktikan, bahwa perkembangan band musik Reggae Indonesia mampu menyulap kalangan pemuda/i, untuk mau antusias mendengar irama lantunan musik Reggae. Hal ini bisa dilihat dari band musik reggae  daerah  lainnya dan band Reggae dari daerah Sulawesi tempat saya lahir yang kian bersinar seperti Makassar Uyee dan Galarasta dari Makassar, Jarang Pulang dan Over break dari Gorontalo, Jalanan Reggae dari Palu, dan masih banyak lagi band musik Reggae Sulawesi lainnya, yang kerap kali turut menghiasi jejaring media sosial dunia maya yang sering terlihat saat ini.

 

Tidak hanya itu, para kelompok penyanyi jalanan (KPJ), Komunitas Pecinta Alam, para pecinta Skutter Vespa dan beberapa komunitas Reggae lainnya dominan rata-rata sangat menyukai lagu musik Reggae. Kehadiran musik Reggae di Indonesia mampu menghadirkan warna yang patut disandingkan dengan genre musik lainnya di Indonesia. Dalam acara reality show pencari bakat, terkadang lagu musik reggae juga sering dibawakan oleh oleh para peserta audisi baik yang dewasa maupun yang masih anak-anak.

 

Ini membuktikan bahwa, memang kualitas musik Reggae sekali lagi saya katakan, telah menyebar dan merambah dunia musik Indonesia. Singkat kata, apapun musik genre yang kamu sukai, setidaknya jangan cepat bosan menjadi penikmat dalam musik itu.

Salam, . .

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun