Mohon tunggu...
caca meilinamaharani
caca meilinamaharani Mohon Tunggu... Lainnya - Rangkul keberagaman

just do easy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tolak Diskriminasi Rangkul Multikultural

14 November 2020   21:24 Diperbarui: 14 November 2020   21:29 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. makna sila ketiga yang berbunyi "Persatuan Indonesia" mempunyai banyak Permasalahan yang sering terjadi di Indonesia yaitu tentang adanya Deskriminasi multikulturalisme. Apakah kesadaran tentang persatuan di negara Indonesia sudah lebih dari cukup ? nyatanya belum.

 Salah satu kasus yang menentang tentang persatuan yakni deskriminasi rasial orang papua. Di Indonesia, jumlah ras melayu lebih besar dibandingkan dengan ras Melanesia. Dominasi ras melayu yang berkulit warna sawo matang melihat orang ras malenesia yang berkulit gelap rambut keriting sebagai manusia yang paling rendah, paling bodoh, dan paling tertinggal dari aspek kemajuan moderenisasi. Karena merasa paling berdominan lebih pintar lalu orang orang ras melayu terus membangun tekanan secara politik,ekonomi,hukum, maupun pemerintahan terhadap orang orang malenesia.

Sebagaimana yang diketahui, banyak stigma yang dilontarkan kepada orang papua seperti dianggap primitif, keras, terbelakang, dan lain lain. Yang mana kemudian, terbangunnya stigma inilah yang sering digunakan dalam mendiskriminasi orang orang papua.  Alhasil adanya bias sosial yang dibentuk dalam menstigma orang papua inilah berpengaruh dalam kehidupan orang papua.

Perlakuan rasialis inilah salah satu factor yang mendorong pemberontakan jiwa orang papua ingin segera lepas dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Walaupun demikian orang melayu yang berpandangan rasialis tetap meremehkan upaya pemberontakan politik orang papua adalah sia sia.

Indonesia sebagai negara pluralis yang terdiri dari beragam suku bangsa, ras, agama, akan tetapi Indonesia belum seutuhnya mampu menjaga serta memelihara bentuk pluralisme tersebut sebagai modal dasar persatuan dan kesatuan bangsa. Seolah Indonesia bisa bermuka dua di depan publik bahwa Indonesia mampu menghargai multikulturalisme namun dalam praktiknya tetap terpelihara pandangan rasialisme.

Sebagai salah satu warga negara Indonesia saya berharap agar kita dapat menghargai perbedaan, dapat memanusiakan manusia, dan saling menjaga persatuan. Lalu apa yang kemudian kita lakukan, kita harus terus menyuarakan pembelaan atas dasar kemanusiaan dalam membantu mewujudkan kehidupan yang lebih baik dengan menghilangkan tendensi diskriminatif dan rasis.

#save papua

#persatuan bangsa 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun