Mohon tunggu...
C21C INDAH INRIANI UMAR
C21C INDAH INRIANI UMAR Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Bermain musik,mencintai alam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Geliat Industri Pariwisata Bahari untuk Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat

23 September 2022   23:23 Diperbarui: 23 September 2022   23:30 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Geliat Industri Pariwisata Bahari Untuk Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat

dokpriPAREPARE- Webinar Nasional ASPEKSINDO X KAPASGAMA tahun 2022 bersama Keluarga Alumni Sekolah Pascasarjana UGM (KAPASGAMA) sekaligus sebagai rangkaian Road To Musyawarah Nasional KAPASGAMA, berlangsung Kamis, 22 September 202

Webinar kali ini dilaksanakan dari pukul 10.00 -12.30 WIB melalui aplikasi Zoom Meeting. Tema yang diangkat dalam Webinar adalah Geliat Industri Pariwasata Bahari Untuk Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat. 

Berdasarkan tema ini topik bahasan webinar adalah upaya dalam memulihkan dan membangkitkan parawisata sebagai salah satu terdampak dari covid-19 sehingga memiliki daya tarik dan daya saing. Webinar dibuka resmi oleh Presiden/Direktur ASPEKSINDO Alumni UGM, Dr Andi Fajar Asti S.Pd., M.Pd.

Webinar menghadirkan 3 narasumber yang mengulas MA Prof. Dr. M. Baiquni, M.A (Peneliti Senior dan Sekretaris Dewan Guru Besar UGM) membahas Strategi Membangun Parawisata Bahari Pasca Pandemi, Dr. Ir Gatot Supangkat MS IPM (Sekretaris MLH PP Muhammadiyah) Potensi Parawisata Bahari Berbasis Lingkungan, dan Dr. N. Rusmiati, M.Si (Ketua Umum ASITA) Peran ASITA Membangkitkan dan Memperkuar Parawisata Indonesia

Narasumber Pertama oleh Prof. Dr. M. Baiquni, M.A

Mengatakan bahwa pariwisata dapat menjadi salah satu trigger untuk memperbaiki konservasi namun juga ada tonik dan toxic tonicknya adalah bagaimana pariwisata dapat menjadi sebuah penyegar atau menebar manfaat serta sebagai tempat melestarikan lingkungan hidup maupun kesejahteraan. Tapi jika hal tersebut terlalu banyak di kawasan yang memang dilindungi (over carry capacity) maka akan terjadi suatu proses bagaimana dampak negatif atau toxic yang kita harus nilai yaitu tata ruangnya, bagaimana arus manajemen, visitor manajemen atau pengunjung.

Narasumber Kedua Oleh Dr. Ir Gatot Supangkat MS IPM

(Potensi Parawisata Bahari Pasca Pandemi)

Faktor produksi adanya di lingkungan kalau lingkungannya rusak maka factor produksi untuk menjalankan roda perekonomian itu juga akan terganggu yang dipertimbangkan ini maka ke depan saya berharap pada pemerintah untuk terutama yang saat ini kita bergabung di aspeksindo maka kemudian kita Jadi bagaimana terutama valuasi ekonominya maka ketika referensi berikutnya saat ini yang mulai dibangun ekonomi. Belum banyak ahli ekonomi bahkan di Indonesia yang ahli betul artinya dia betul dilahirkan dari background studi ini tampaknya belum menjadi syarat untuk membangun, mengelola itu dibutuhkan teknologi. langkah dalam benar dan bijak, ketika pariwisata yang kita kembangkan maka harus memperhatikan ada nya teknologi yang dipakai di dalam pengembangan wisata itu maka harus tetap memperhatikan betul teknologi apa yang cocok untuk wilayah tersebut.

Ada Lima indikator produk yaitu harus stabil artinya stabil dari goncangan ketika nanti terjadi bencana maka kita sudah mitigasi terlebih dahulu kemudian ikutivity kemudian kita mengembangkan sesuatu itu itu tidak mempertimbangkan kesamaan sehingga kesepahaman. equitability ini yang datang di situ harapannya banyak untuk menjadi banyak itu artinya dalam pengertian ekonomi itu omset misalkan memberikan tarif atau apapun itu yang sama juga bisa dibangun sehingga ketika bisa merasakan seperti mereka juga akan mampu atau dengan sukarela mereka memperhatikan lingkungan di situ kemudian. kapabilitas ini terutama pengelola di situ kemampuan untuk memahami karakter betul di wilayah lingkungan dan adaptibility jadi ketika terjadi perubahan apapun tidak telat masalah. Indikator-indikator ini penting baik itu ekonomi sosial maupun fisik lingkungan. Secara global untuk mengembangkan ke sana mestinya ada referensi investasi dan pencapaiannya.

pariwisata berkelanjutan itu masuk di area utama jadi saya kira ini terjadi kalau kita lihat di konsep green Finance di area utama Green Finance itu ada 5 transportasi berkelanjutan kemudian pariwisata berkelanjutan manajemen sumber daya alam keanekaragaman hayati pencegahan atau peninggalan korupsi Saya kira 55 nya ini ini ada dalam pengembangan wisata bahari apalagi pencegahan dan pengendalian polusi ini betul karena kita kan harus juga mempertimbangkan Apa makhluk-makhluk yang dibawa permukaan air.

Narasumber Ketiga Oleh Dr. N. Rusmiati, M.Si

Memperkuat Pariwisata Indonesia)

Tourism port atau pelabuhan wisata adalah ringkasan yang terdiri dari wilayah darat dan laut sebagai fasilitas pelabuhan khusus untuk menunjang mobilitas di daerah perairan dalam kegiatan wisata. Ada beberapa daerah yang telah mengembangkan tourism port yaitu:

- Pelabuhan Batam Center Ferry International Provinsi Kepulauan Riau.

- Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur

- Dermaga Wisata Kalimas, Manado

- Dermaga Cruise Tanah Ampo Bali

Adapun data indbound Indonesia 2021, pada bulan Januari hingga Desember 2021, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 1,56 juta kunjungan, turun 61,57 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 4,052,923 kunjungan.

Berdasarkan data dari UNWTO (The World Tourism Organization), sejak Januari hingga Juni 2020 pariwisata di seluruh dunia kehilangan sekitar 440 juta turis. Tantangan dari perkembangan pariwisata di era pandemi adalah adanya perubahan dari market demand yang perlu untuk diantisipasi dan dihadapi, serta kompetisi di tiap destinasi wisata. Era pandemi membuat preferensi berwisata menjadi berubah sehingga hal ini perlu untuk diperhatikan dan diantisipasi. Selain itu, kondisi pelayanan dan fasilitas di destinasi juga masih dirasa perlu untuk ditingkatkan. Tak bisa dipungkiri bahwa alasan pandemi masih menjadi isu utama sehingga penyediaan lokasi wisata dengan tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap protokol kesehatan sangat perlu untuk diadakan. Berbagai macam penerapan prosedur terkait higenitas menjadi penting untuk diadakan bagi seluruh wisatawan.  Jika hal ini dilakukan, tentu diharapkan akan dapat menambah tingkat kepercayaan wisatawan terhadap destinasi wisata di Indonesia. Terlebih Indonesia memiliki potensi wisata yang tak bisa dipandang sebelah mata oleh dunia

Salah satu peluang yang didapatkan dari tourism port yaitu Program Nawacita Presiden RI untuk memperkuat jati diri Indonesia sebagai negara maritim dan juga mendapat dukungan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Bidang Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian BUMN dan BAPPENAS.  Dan tak kalah penting Indonesia juga perlu memulai membangun kegiatan pariwisata di pelabuhan sebagai pelabuhan kapal pesiar seperti pelabuhan Benoa di dekat Bali dan Lombok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun