Aku tidak pernah tahu sebelum ini, kalau kegiatan memasak itu menyenangkan. Aku ini gadis era now sekali, lebih menikmati hasil masakan orang lain ketimbang harus terjun untuk berlelah-lelah di dapur --sebenarnya ini hanya dalih, padahal gadis era now juga pasti ahli masak, emang dasar kelakuanku aja. Beberapa waktu ini aku senang sekali mengolah masakan di dapur, sederhana saja, bumbu pun hanya seputar bawang putih dan merah. Belum ketahap merepotkan.
Ada yang aneh, aku juga mulai belanja bahan masaknya. Aku tidak pernah seekspektasi ini, tentang alur hidupku yang sepertinya mulai mencintai hal-hal yang berbau masak-masak. Ha-ha-ha. Jadi begini, setiap selesai subuhan aku memiliki ambisi menjadi orang pertama buat belanja. Perasaan aku di rumah engga begini, ya Allah. Ha-ha-ha.
Euphoria belanja ini ternyata luar biasa, berdesakkan diantara ibu-ibu. Selama ritual belanja di pagi buta aku tersenyum-senyum sendiri, sebabnya karena membayangkan ibuku setiap hari melakukan hal seperti ini --semoga orang lain tidak menyadari betapa anehnya aku ini.
"Bu, ini mau bayar."
"Oh iya, sini dek."
Terharu pas dibagian ini, akhirnya aku ternotice. Pasalnya dari tadi selain harus bertempur tempat dengan ibu-ibu juga beradu suara dengan ricuhnya suara mereka. Lebih bahagianya lagi adalah karena diantara yang lainnya, aku sendiri yang dipanggil dengan sebutan 'Dek' yang lainnya nggak. Ha-ha-ha.
Aku merasa kegiatan ini menjadi hal baru bagiku. Maafkan karena baru mengetahui, kalau masak-memasak itu candu sekali. Ibuku hebat, ibu yang lain juga sama hebatnya.
Dandelionia, 23 Februari 2020