Mohon tunggu...
Nia Mardiyani
Nia Mardiyani Mohon Tunggu... Freelancer - Just a Dandelionia

"Tiap tulisan pasti menemui pembacanya"

Selanjutnya

Tutup

Film

Part 1: Sebuah Renungan Bagi Orang Dewasa Dari Tayangan Drama Korea

26 Januari 2020   22:55 Diperbarui: 1 Februari 2020   22:16 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Kisah ini ada dalam drama korea berjudul Beautiful World, bergenre keluarga menyajikan konflik orang-orang dewasa dan melibatkan remaja yang duduk di sekolah menengah pertama. Terdiri dari enam belas episode, setiap penayangannya selalu sukses membuat saya menitikkan air mata.  Sebelum tragedi itu terjadi, ada suasana hangat dengan percapakan manis di meja makan saat sarapan. Seon Ho --sebagai tokoh utama sumber dari segala perasaan emosi penonton. Dia begitu antusias menampilkan mata berbinar ketika sang ayah menjelaskan proses terjadinya gerhana bulan. Sementara itu, Soo Ho--adik Seon Ho, enggan menimpali percakapan itu. Lebih memilih memenuhi mulutnya dengan roti yang sebelumnya bahkan mengeluh bosan dengan sarapannya.

"Fenomena ini menjadikan bulan masuk ke dalam bayangan bumi, jadi tidak terlihat." Penjelasan sang ayah tak kalah antusias menatap mata Seon Ho, merasa menemukan minat yang sama dengan putranya.

"Pukul berapa proses terjadinya?" tanya sang putra seraya menyunggingkan senyum.

"Antara pukul satu hingga dua," jawabnya.

"mau melihatnya?" tanya sang ayah, merasa butuh teman untuk melihatnya bersama-sama.

Seon Ho tersenyum ceria, tanda mengiyakan pertanyaan sang ayah. Tentu, gagasan itu tidak serta-merta disetujui oleh ibunda. Meja makan menjadi begitu gaduh setelah perdebatan yang dimulai oleh sang ibu, karena merasa anaknya harus belajar ketimbang menyaksikan hal-hal yang menurutnya kurang begitu bermanfaat. Suara tawa hangat mengisi ruang makan hari itu, tidak pernah ada yang menyangka bahwa malamnya menjadi tragedi paling menyayat hati seisi keluarga. Sang putra ditemukan melakukan percobaan bunuh diri dari atap sekolah, begitu orang-orang menduga dan beranggapan. Seon Ho terbaring di ranjang rumah sakit dalam kondisi vegetatif, bahkan sebelum dia menyaksikan gerhana bulan dengan sang ayah.

Proses perenungan pun terjadi setelah kejadian malam itu. Kilasan balik kenangan terukir kembali dalam ingatan. Anak yang begitu baik, selalu memilih tersenyum ketimbang mengeluh mengenai ketidaksukaannya, kenapa dia harus melalukan hal tidak masuk akal seperti yang dituduhkan orang lain kepadanya?

Perasaan seorang ibu pun hancur, dimulai ketika tragedi menimpa anaknya.

.

.

Dandelionia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun