Mohon tunggu...
Buyung Okita
Buyung Okita Mohon Tunggu... Lainnya - Spesialis Nasi Goreng Babat

Mantan Pembalap Odong-odong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dilema Olimpiade Tokyo 2020 bagi Tunawisma di Tokyo

7 Agustus 2021   13:41 Diperbarui: 7 Agustus 2021   14:26 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siluet seorang Tunawisma berlatar belakang banner Olimpiade

Distrik komersial yang dikenal sebagai "gerbang pntu masuk Tokyo sebelah barat" seperi Shinjuku, Shibuya dan Toshima juga mengalami penurnan yan signifikan.

Table survei penurunan tunawisma di lima distrik di Tokyo
Table survei penurunan tunawisma di lima distrik di Tokyo

Satu sisi pemerintah setempat juga memiliki sistem kesejahteraan dan bantuan yang disediakan bagi tunawisma yang pada tahun 2000. Menjawab tuduhan pemerintah abai kepada masyarakat yang dinaunginya.

Fasilitas tersebut membantu tunawisma endaptkan pekerjaan, tempat tinggal dan meerikan tunjangan keejaheraan.

Tetapi entah mengapa banyak tunawisma  yang enggan atau tidak mau menggunakan fasilitas atau sitem tersebut. Entah karena sistem birokrasi yang sedikt sulit ataukah ada hal yang lain, hal itu belum memiliki jawaban yang jelas.

Salah satu taman di Shinjku, kebradaan tuawisma terlihat sepi
Salah satu taman di Shinjku, kebradaan tuawisma terlihat sepi

Divisi kesejahteraan lokal Shinjuku awalnya mengangap awalnya penyebab tunawisma adalah dikarenakan adanya resesi ekonomi atau ekonomi yang stagnan dan memunculkan banyaknya penganguran, tetapi alasannya ternyat tidaklah sesederhana itu- termasuk penyakit kronis, penyakit mental, demensia dan kondisi sosial menjadikan dinamika di masyarakat menjadi lebih sulit dan beragam.

Meskipun pemrintah telah menerahkan divisi kesejahteraan masyarakatnya untuk membanu tunawisma, sepertinya faktor keprcayaan masyarakat kepaa pemerintah menjadi penghalang dapat diterimanya informasi dan bantuan kepada masyarakat.

Sehinga penanganan masalah sosial dan masyarakat menjadi semacam paradoks dua mata koin yang berbeda pada satu koin yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun