Di saat sebelum perang Mahabharata, terjadi percakapan antara Krishna dan Karna. Di mana Krishna mendengarkan keluh kesah Karna dan memberitahukan siapa Ibu kandung Karna yang sebenarnya yaitu Kunti ibu dari Pandawa. Menguak bahwa Karna sebagai kakak pertama Yudhistira, dan menjadikan ia kakak pertama dari para Pandawa.
Karna menyampaikan alasan kenapa ia memihak kepada Korawa. Yaitu karena di saat semua orang selalu memandang rendah dirinya sebelah mata, hanya Duryudana yang meninggikan derajatnya.Â
Terlepas simpatinya Duryudana kepada Karna merupakan suatu ketulusan ataupun karena agar dapat memanfaatkan Karna sebagai teman sekutunya. Loyalitas dan balas budilah yang membuat Ia memihak Korawa. Mengesampingkan jalan Dharma yang selalu ia junjung sepanjang hidupnya, dan fakta bahwa Pandawa adalah Saudaranya.
Percakapan ini adalah percakapan antara Karna dan Krishna sebagai manusia biasa. Bukan Krishna sebagai sosok avatara dewa Vhisnu.
Karna:
"Oh, Vasudeva Krishna. Ibuku meninggalkanku disaat setelah kelahiranku, apakah ini salahku hingga aku terlahir sebagai anak yang tak diakui?"
Aku tak mendapatkan pendidikan dari guru Drona, karena aku tak dianggap sebagai seorang dari Kesatria. Bahan ketika guru Parasurama telah mengajariku, ia mengutuk diriku dengan kutukan bahwa aku akan melupakan semua yang telah aku pelajari disaat-saat terakhirku, disebabkan karena aku berasal dari golongan Kesatria.
Oh Vasudeva Krishna, bahkan pemiliki dari seekor sapi mengutuku karena sapinya tak sengaja terkena oleh tembakan panahku.
Aku dihina dan dipermalukan ketika perlombaan memanah untuk memperebutkan siapa yang pantas menjadi istri Drupadi.
Bahkan, sampai-sampai Kunti menyampaikan padaku sebuah pengakuan yang jujur bahwa ia meninggalkanku disaat setelah kelahiranku demi agar ia dapat melindungi Pandawa, anak-anaknya.
Segala sesuatu yang aku miliki semuanya merupakan pemberian dan sedekah yang aku terima dari Duryudana.