Mohon tunggu...
Buyung Okita
Buyung Okita Mohon Tunggu... Lainnya - Spesialis Nasi Goreng Babat

Mantan Pembalap Odong-odong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Hidup Tak Pernah Adil bagi Siapapun", Dialog Krishna dan Karna

22 September 2020   20:52 Diperbarui: 22 September 2020   22:07 2757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertempuran Arjuna dan Karna | wallpapercave.com

Di saat sebelum perang Mahabharata, terjadi percakapan antara Krishna dan Karna. Di mana Krishna mendengarkan keluh kesah Karna dan memberitahukan siapa Ibu kandung Karna yang sebenarnya yaitu Kunti ibu dari Pandawa. Menguak bahwa Karna sebagai kakak pertama Yudhistira, dan menjadikan ia kakak pertama dari para Pandawa.

Karna menyampaikan alasan kenapa ia memihak kepada Korawa. Yaitu karena di saat semua orang selalu memandang rendah dirinya sebelah mata, hanya Duryudana yang meninggikan derajatnya. 

Terlepas simpatinya Duryudana kepada Karna merupakan suatu ketulusan ataupun karena agar dapat memanfaatkan Karna sebagai teman sekutunya. Loyalitas dan balas budilah yang membuat Ia memihak Korawa. Mengesampingkan jalan Dharma yang selalu ia junjung sepanjang hidupnya, dan fakta bahwa Pandawa adalah Saudaranya.

Percakapan ini adalah percakapan antara Karna dan Krishna sebagai manusia biasa. Bukan Krishna sebagai sosok avatara dewa Vhisnu.

Karna:

"Oh, Vasudeva Krishna. Ibuku meninggalkanku disaat setelah kelahiranku, apakah ini salahku hingga aku terlahir sebagai anak yang tak diakui?"

Aku tak mendapatkan pendidikan dari guru Drona, karena aku tak dianggap sebagai seorang dari Kesatria. Bahan ketika guru Parasurama telah mengajariku, ia mengutuk diriku dengan kutukan bahwa aku akan melupakan semua yang telah aku pelajari disaat-saat terakhirku, disebabkan karena aku berasal dari golongan Kesatria.

Oh Vasudeva Krishna, bahkan pemiliki dari seekor sapi mengutuku karena sapinya tak sengaja terkena oleh tembakan panahku.

Aku dihina dan dipermalukan ketika perlombaan memanah untuk memperebutkan siapa yang pantas menjadi istri Drupadi.

Bahkan, sampai-sampai Kunti menyampaikan padaku sebuah pengakuan yang jujur bahwa ia meninggalkanku disaat setelah kelahiranku demi agar ia dapat melindungi Pandawa, anak-anaknya.

Segala sesuatu yang aku miliki semuanya merupakan pemberian dan sedekah yang aku terima dari Duryudana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun