2. Alasan yang paling kuat adalah karena hubungan agama Budha dengan masyarakat Jepang. Tetapi apakah anda tahu kapan tahun pertama kali agama Budha masuk ke Jepang?
Yaitu tahun 531 Masehi. Jepang saat itu sudah merupakan suatu negara yang sudah berdiri dan memiliki pemerintahan.
Sekitar 150 tahun setelah itu Kaisar Tenmu mengeluarkan semacam dekrit pelarangan memakan daging dan tidak boleh berburu.
Ini karena ada ajaran budha yang memerintahkan untuk tidak membunuh makhluk hidup. Meskipun pada praktiknya tidak melarang perburuan dan emmakan daging secara total, tetapi aktivitas berburu mulai berkurang.Â
Alih-alih tidak mengkonsumsi daging, sebagai masyarakat beralih mengkonsumsi ikan. tentunya peralihan ini alami, karena jika dilarang mengkonsumsi daging masyarakat beralih mengkonsumsi ikan. Dimana menangkap ikan bisa dilakukan sepanjang tahun. Uniknya setiap musim, ikan yang ditangkap di Jepang bervariasi karena adanya migrasi dan pergerakan ikan dilaut.
Kondisi perilaku mengkonsumsi ikan (tentunya tetap ada yang mengkonsumsi daging) ini terus berlanjut hingga di Zaman Edo. Mungkin pada zaman Edo ini, ketika kondisi politik Jepang sudah stabil, sushi, sashimi, unagi dan olahan ikan lainnya tercipta dan menjadi populer di masyarakat.
Setalah restorasi meiji dengan membuka dirinya Jepang terhadap teritori dan diplomasi negara lain, konsumsi daging kembali populer di masyarakat karena pengaruh dari bangsa Eropa dan Amerika yang dtaang ke Jepang.
Orang Jepang menyukai kucing sebagai hewan peliharaan dan menganggap kucing dekat dengan kehidupan masyarakat Jepang.
Kucing digambarkan menyukai ikan, dan di kartun Jepang juga banyak ditemui bahwa kucing menyukai ikan dan bahkan digambarkan sering mencuri ikan. Kecuali Doraemon tentunya yang juga menyukai Dorayaki hehe.
Lalu kenapa di kultur Jepang, kucing menyukai Ikan ?
Jawabannya adalah karena orang Jepang juga suka Ikan.