Ramadan Basah,  Hujan Membersamai  Buka  dan Tarawih  ?
Bismillah,
Sepertinya ramadan 1446 Hijrah tahun ini di Bengkulu merupakan bulan basah. Betapa tidak, di awalnya terjadi hujan ekstrem sehingga terjadi banjir dan tanah longsor di mana-mana.
Memasuki pertengahan bulan,  intensitas hujan masih  tinggi, sampai dengan malam 18 ramadan,  hujan tetap turun  cukup deras, meskipun bila dilihat durasinya relatif  pendek.
Hujan yang rerata turun menjelang buka puasa sampai dengan waktu solat isa tersebut, menyebabkan semangat warga untuk solat tarawih  berjemaah ke masjid sedikit terganggu, terutama bagi warga yang kediamannya cukup jauh dari masjid.
Belum lagi kebiasaan sebahagian warga yang memang hanya semangat diawal dan mulai berkurang setelah pertengahan bulan serta tinggal " pemain inti " lagi saja ketika di akhir-akhir ramadan.
Fenomena barisan jemaah solat tarawih semakin hari semakin maju kedepan, bukan merupakan rahasia umum, tetapi hampir terjadi dimana-mana, dengan berbagai macam alasan pemicunya.
Terlepas dari semua itu, yang menjadi pertanyaan mengapa intensitas hujan baik jumlah hari dan curah hujan masih tinggi  ? dan apakah ini merupakan bagian dari gejala perubahan iklim  ?
Yang mengkhawatirkan, setiap kali turun hujan, meskipun durasinya pendek, tetapi hampir selalu disertai dengan petir dan  hembusan angin yang cukup kencang.
Sehingga  pepohonan yang berdiri dipinggir jalan banyak yang tumbang, menyertai terjadinya banjir dan longsor dibeberapa titik, bahkan ada juga beberapa bangunan yang roboh.