Sembako Ramadan Relatif  Stabil,  Aktivitas Ibadah Semakin Seru  ?
Bismillah
Jika harga sembako mengalami kenaikan menjelang ramadan dan hari raya merupakan suatu hal yang biasa. Â Pemicunya tidak lain tentu, karena banyaknya jumlah permintaan pada momentum tersebut. Justeru sebaliknya, merupakan suatu yang luar biasa, bila tidak terjadi lonjakan harga.
Oleh karena itu, umumnya konsumen sangat memaklumi dan sudah mengantisipasi bila kenyataan getir itu terjadi, meskipun sedikit disertai dengan keluhan, baik oleh pedagang itu sendiri maupun para konsumen.
Namun, sepertinya fenomena itu tidak terjadi secara signifikan pada tahun ini, boleh jadi disebabkan karena intervensi pemerintah dengan banyaknya di gelar pasar sembako murah di banyak titik, di hampir semua daerah.
Disamping itu adanya peringatan dan sikap tegas dari pemerintah agar jangan ada yang bermain- main dengan kebutuhan pokok rakyat banyak, seperti penimbunan, menjual diatas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, Â mengoplos dan sebagainya.
Keberpihakan pemerintah kepada keinginan rakyat banyak dan kesadaran yang tinggi dari para spekulan untuk tidak bermain-main dengan sembako, membuat  ketersediaan jumlah barang cukup dan tercipta harga barang yang relatif stabil.
Keadaan pasar yang kondusif ini diprediksi akan terus melandai dan tetap berpihak kepada konsumen  sampai dengan dua minggu kedepan, menjelang hari raya yang akan berlangsung akhir bulan ini.
Sedangkan pada posisi lain, yaitu pelaksanaan ibadah ramadan  yang dijalankan oleh umat islam, terpantau semakin seru. Ini terlihat dari banyaknya para pemburu takjil dikala waktu menjelang berbuka puasa.
Indikator lainnya, yaitu masih ramainya umat islam  pada malam harinya mendatangi masjid-masjid, guna menunaikan solat tarawih berjamaah dan hebonya ketika menjelang waktu dini hari, yaitu  suara-suara yang membangunkan agar santap sahur.