Mohon tunggu...
Rio Rizky
Rio Rizky Mohon Tunggu... -

A man who born in Bandung thirty November 1994, and know want to give a benefit for fellows.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengetahui Kepribadian Seseorang Lewat Gaya Berbicaranya

17 Desember 2013   22:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:48 6978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamulaikum wr.wb

Para pembaca saya kali ini akan membahas tentang mengetahui kepribadian seseorang lewat gaya atau cara dia berbicara atau ngobrol. Saya disini bukan menebak-nebak atau menerka-nerka, tapi kebiasaan-kebiasaan seseorang bicara sangat mencerminkan seperti apa perilakunya. Teko hanya mengeluarkan isi teko, kalau isinya air bening, maka yang keluar tentu air bening juga. Kalau isinya kopi yang keluar juga pasti kopi. Tidak mungkin berbeda. Jadi lisan itu memang benar-benar cerminan pikiran, dan pikiran merupakan cerminan isi hati. Masya Allah.

Baik berikut beberapa ciri kepribadian yang dapat dinilai dari cara berbicara seseorang :

1. Kepribadian Kualitas Tinggi

Orang dengan kepribadian seperti ini, cirinya jika dia berbicara selalu mengandung ilmu dan manfaat, dan selalu nyambung kepada Allah, karena susah untuk tidak nyambung karena setiap sesuatu PASTI terjadi karena izin dan kehendak Allah. Dan jika dia berbicara selalu mengandung ilmu,manfaat serta hidayah bagi lawan bicaranya. Contoh : *Melihat kereta tabrakan dengan truk tangki* Ya Allah, celaka itu bisa terjadi kapan aja, makannya usahakan kalo lagi nyetir itu sambil dzikir kita ga tau kapan maut menjemput. Ini pelajaran buat kita, kereta itu punya hak bebas hambatan.. sama seperti jalan tol. Maka kalau terjadi hal kaya gini, bagaimanapun yang lalai adalah pengemudi truk nya. Bagus, selain kita jadi inget Allah, kita dapet manfaat berupa ilmu baru tentang kereta dari dia.

2.Kepribadian Kualitas Biasa

Pribadi ini, punya ciri khas. Kalau bicara/ngobrol pasti selalu tentang peristiwa. Apapun itu, bisa peristiwa politik, bencana, atau sosial apapun itu. Contoh : Waduh, tadi saya waktu mau kesini melihat truk terguling, dan ban nya diatas ! Sudah hanya segitu-gitu nya, tidak mengandung ilmu atau manfaat.

3. Kepribadian Kualitas Rendah

Pribadi ini ciri nya kalau bicara/ngobrol pasti banyak negatifnya. Keluh kesah, banyak komentar, celetak-celetuk yang ga perlu. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, full bicaranya negatif. Contoh : Dari bangun tidur mau sarapan Hah bosen sarapannya nasi goreng lagi nasi goreng lagi kata ibunya Gak pak, sekarang nasi uduk.. dia ngeluh lagi Ah ! Pasti ga pake telur kan ? Engga ini ada telurnya - Atau nonton bola, dia ngomong Ah, pemain Indonesia mah lemot, lebay harusnya ke kiri tuh tadi ! Dan itu ga merubah apapun- Buka twitter, update : Pannnaaaasss kaya di neraka, neraka bocor kali ya ? Waduh sotau sekali orang seperti ini kan ? ngomong kaya di neraka, seperti sudah pernah jadi penghuninya saja hehehehe. Pokonya orang dengan ciri seperti ini adalah mereka yang banyak bicara, banyak komentar tanpa ada action yang bisa merubah apa yang dikomentarinya, dan mereka yang banyak menegeluh., ga kenal bersyukur dan ga pernah bahagia tentunya hidupya.

4. Kepribadian Kualitas Dangkal

Kepribadian ini lebih rendah dari yang tadi kulitas rendah dan inilah level paling rendah. Mau tau seperti apa cirinya ? Cirinya adalah, kalo bicara/ngobrol banyak menceritakan dirinya, jasanya, pengalamannya kepada orang lain hanya untuk pamer... Ini manusia TERDANGKAL ! Contoh : Dulu ya, waktu lingkungan ini belum didatangi saya, waduh kacau ! Ya alhamdulillah sewaktu saya datang semuanya saya rubah dengan pengalaman pendidikan saya. Dan dia berbicara seperti itu dengan harapan orang jadi kagum, jadi terpesona kepadanya, nyebut Alhamdulillah nya juga cuma basa-basi.  Ini kualitas dangkal, ingat ya kita itu tidak bisa merubah seseorang, memberi nasihat atau apapun itu itu hanya sekedar amal saja, perkara orang jadi baik/ berubah itu pekerjaan Allah, karena kita tidak bisa membulak-balik hati orang, kalaupun orang itu jadi berubah jangan pernah merasa itu jasa kita, dia berubah MURNI karena hidayah dari Allah, kita ini cuma jadi jalan, dimana-mana jalan itu diinjek-injek jadi perlintasan aja. Ga boleh jadi ngaku-ngaku merasa berjasa apalagi sampai sombong dan dipamer-pamer itu lama-lama yang tadinya kita dapet pahala memberi nasihat bisa hilang pahalanya karena pamer itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun