Mohon tunggu...
Zulkifli SPdI
Zulkifli SPdI Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Arab MAN 3 Solok

Hidup akan benilai dengan amal, manusia akan berharga dengan kemanfaatannya bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lembayung Meranum di Bibir Langit

18 Januari 2020   10:03 Diperbarui: 18 Januari 2020   10:07 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembayung Meranum di Bibir Langit

Di kala senja merangkak naik di ufuk barat

Di kala lembayung bergelayut meranum di bibir langit senja

Aku terduduk temangu

Termenung lesu tak bernafsu

Tak lagi terdengar desiran angin membelai

Membelai pucuk nyiur yang tinggi menjulai

           

            Gelap yang akan datang menjenguk

            Segenap jiwa yang diam tertusuk tertunduk

            Di sudut senja yang muncul dari ufuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun