Mohon tunggu...
Buwana Marhenta
Buwana Marhenta Mohon Tunggu... Desainer - designer yang mencoba untuk menulis

menantang diri saya untuk menuliskan pikiran saya selama masa work form home

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kebudayaan di Prawirotaman yang Bergeser

19 Maret 2020   16:05 Diperbarui: 19 Maret 2020   16:13 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
travel.tribunnews.com

Prawirotaman, nama Kawasan di kota Yogyakarta yang sangat terkenal di telinga wisatawan mancanegara. Prawirotaman menjadi andalan untuk mencari penginapan bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Lokasinya tidak jauh dari titik nol (pusat kota Yogyakarta). 

Prawirotaman juga terletak tidak terlalu jauh dari atraksi-atraksi wisata budaya yang menjadi andalan kota Yogyakarta seperti, Kraton Jogja, Alun-alun Kidul (selatan), alun alun utara, jokteng (pojok beteng), museum sonobudoyo, dan masih banyak lagi.

Bukan hanya keunggulan lokasi yang dimiliki Kawasan prawirotaman, namun Kawasan ini memang memiliki daya Tarik tersendiri. Wisatawan merasa terpikat dengan Kawasan Prawirotaman karena praktik kebudayaan yang kental. 

Prawirotaman  penuh dengan Gang gang sempit yang seakan memaksa turis untuk melaksanakan dan turut merasakan unggah ungguh atau tatakrama yang berlaku di Yogyakarta, seperti membungkukkan badan apabila melewati orang yang lebih tua, bertegur sapa dengan orang orang yang dilewati. Praktik-praktik budaya seperti itu akan membuat turis tidak merasa sendirian dan turut merasakan kehangatan bersama warga sekitar.

Praktik kebudayaan di Prawirotaman dapat dikatakan kental karena pada zaman dahulu Prawirotaman merupakan sentra produksi batik cap. Pada waktu itu, prawirotaman merupakan daerah di luar kraton yang boleh ditinggali oleh siapa saja termasuk para pendatang baru. Prawirotaman adalah tanah di luar kraton yang diberikan oleh kraton kepada prawirotomo yang pada saat itu bekerja menjadi abdi dalem prajurit kraton.

Pada masa keturunan ke tiga dari prawirotomo, daerah prawirotaman menjadi daerah penghasil batik cap yang besar di Yogyakarta. Namun bisnis batik cap ini tidak dapat bertahan lama setelah pemerintah pada masanya mencabut subsidi pada kain mori sebagai bahan dasar batik cap.

Setelah kehilangan mata pencaharian utama, warga setempat berusaha mencari peluang usaha lainnya. Melihat banyaknya turis yang berlalu Lalang di daerah prawirtoaman, tidak sedikit warga sekitar yang kemudian membuka rumahnya untuk dijadikan guest house atau tempat penginapan.

Seiring berkembangnya zaman, warga sekitar juga semakin mengikuti demand pasar yaitu turis mancanegara. Semakin banyak warga sekitar yang membuka penginapan yang lebih layak, dibantu dengan adanya investor. Juga membangun rumah makan untuk menyokong kebutuhan para turis di sana.

Kini prawirotaman bisa disebut sebagai kuta nya jogja, karena apabila kita berkeliling Prawirotaman, suasana yang ditawarkan sudah bukan seperti suasana di kota Jogja, namun suasananya lebih mirip seperti di daerah Kuta, Bali. Hal ini dikarenakan oleh seiring dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang masuk ke Prawirotaman, warga sekitar pun ikut menyesuaikan diri dengan selera para wisatawan. Seperti contoh di daerah Prawirotaman dibuka beberapa tempat makan yang bertemakan western.

Apakah perubahan suasana budaya yang terjadi pada Prawirotaman ini adalah perubahan yang baik atau buruk? perspektif budaya bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu budaya yang statis dan budaya yang dinamis. 

Bila kita melihat dari sudut pandang budaya yang statis tentu saja perubahan ini adalah perubahan yang buruk, karena pada awalnya kita sudah memiliki landasan budaya yang kuat dan mengakar namun sekarang malah mulai terkikis oleh budaya yang baru. Namun apabila kita melihat dari sudut pandang budaya yang dinamis perubahan ini merupakan perubahan yang biasa saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun