Di sebuah pusat perbelanjaan, Hilal bersama pasangannya terlihat sedang memperhatikan secara seksama informasi penting pada kemasan produk yang hendak mereka beli. Mulai dari komposisi bahan, tanggal kadaluarsa, kode produksi, petunjuk penyimpanan, informasi nilai gizi, izin edar, alamat produsen, isi bersih dan label halal.
Hal demikian dia lakukan untuk memastikan bahwa semua produk yang hendak dibeli aman untuk dikonsumsi dan digunakan. Misalnya, komposisi bahan-bahannya tidak mengandung unsur bahaya, masih layak konsumsi alias belum kadaluarsa, legal dan yang pasti juga halal.
Seusai berbelanja kebutuhan, mereka kemudian pergi mencari tempat makan. Dari banyaknya gerai makanan dan minuman yang ada, Hilal tertarik pada sebuah restoran bergaya Jepang. Di depannya terpampang logo halal berwarna ungu lengkap dengan ID halalnya.
Dalam benaknya, kalau sudah halal otomatis makanan tersebut sudah aman, bersih, baik dan sehat untuk dikonsumsi. Dia meyakini bahwa produk halal itu memiliki standar kualitas tinggi karena melalui proses sertifikasi yang cukup ketat dan transparan.
Selain karena sudah yakin halal, mereka tergiur dengan aroma menggoda, dan tampilan visual yang menggugah selera. Hilal dan pasangannya tak lagi bertanya halal apa tidak, enak apa gak, tapi langsung duduk manis lalu memesan menu spesial di tempat tersebut.
Cerita ini nampak sederhana, tetapi di dalamnya terkandung pesan penting bahwa penerapan gaya hidup aman, sehat serta halal masyarakat Indonesia semakin menguat. Kesadaran akan pentingnya menggunakan produk atau jasa halal sudah menjadi kebutuhan.
Apa yang dilakukan Hilal dan mungkin juga kebanyakan orang lain termasuk bentuk kesadaran dan tanggung jawab sebagai seorang konsumen. Hilal termasuk salah satu konsumen cerdas serta paham perihal hak sekaligus regulasi di Indonesia.
Mengapa harus Halal Dulu?
Banyak yang bertanya, mengapa halal sekarang perlu menjadi bagian dari kebutuhan dan gaya hidup semua orang? Tentu, selain karena termasuk ajaran agama Islam dan wajib bagi orang-orang Islam, halal juga bagian peradaban masyarakat modern.
Pertama, jaminan kebersihan. Semua produk yang sudah tersertifikasi halal dapat dipastikan terjamin kebersihannya. Sebab, saat proses sertifikasi halal kebersihan juga bagian penting yang tidak pernah diabaikan. Mulai tempat, bahan, kemasan, penyimpanan dan sebagainya diaudit secara ketat dan transparan.
Kedua, jaminan kebaikan. Halal selalu bergandengan dengan baik, dikenal juga dengan istilah Halalan Thayyiban. Menunjukkan kalau halal itu selalu baik dari semua unsurnya. Mulai dari cara mendapatkan, proses pembuatan atau produksi hingga pendistribusian dan penyajian. Selain itu, produk halal juga dinilai sebagai produk ramah terhadap lingkungan