Mohon tunggu...
Buruh HarianLepas
Buruh HarianLepas Mohon Tunggu... Buruh - Hidup Bersahaja Sebagai Buruh HarianLepas

Menjadi Seorang Buruh Harian Lepas di ibukota jawatengah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akhir Pekan Keluarga Kecil

15 Oktober 2022   21:20 Diperbarui: 15 Oktober 2022   21:26 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pri  pose istri yg tak lagi muda 

Akhir pekan (15/10/22), Meluangkan waktu dengan keluarga kecil di alon alon ,bersama istri dan dua anak tercinta , menikmati sore berbalut mendung dikota semarang, sembari bercanda tak melupakan masa masa pacaran tempo doloe, dengan cemilan ala kadarnya

Banyak muda mudi, ataupun keluarga kecil lainnya, berlalu lalang , begitupun dilengkapi berbagai macam kuliner yg mengoda disekeliling alon alon ..

Dok.pri bermain bola
Dok.pri bermain bola

Rasa hati terbayar lunas ketika melihat kedua anak terlepas ria bermain bola. .berlari lari

Dok.pri 
Dok.pri 

Keluarga kita adalah buah dari pemikiran kita. Keluarga itu tidak akan berubah tanpa adanya pola pikir (mindset) yang baik dan cerdas dari kita. Bukan pasangan kaya raya yang mampu bertahan, melainkan pasangan yang paling adaptif merespons gejala perubahan di dalam keluarganya dengan mindset dan knowledge (ilmu pengetahuan) yang baik."

Dok.pri kuliner menggoda
Dok.pri kuliner menggoda

Setiap suami dan istri niscaya mengharapkan pernikahan mereka bahagia (sakinah, mawaddah, wa rahmah), karena keluarga bahagia merupakan kenikmatan hidup yang membawa keseimbangan, ketenangan, dan kedamaian bagi setiap orang. 

Demi terciptanya semua itu, dituntut adanya pengorbanan, toleransi, negosiasi, saling menginspirasi, dan saling memahami di antara keduanya agar keindahan cinta mereka tetap bersemi dalam kesuciannya.

Di sisi lain, tidak sedikit bahtera pernikahan yang oleng kian kemari, bahkan kandas di tengah perjalanannya, akibat minimnya pengetahuan, skil, dan kepekaan dalam menafsirkan berbagai keinginan pasangannya. 

Sebaliknya, begitu banyak pula keluarga yang menyenangkan dan menyejukkan bagi jiwa-jiwa yang hidup di dalamnya, karena mereka mau “berbenah” bersama untuk menciptakan hubungan yang lebih berkualitas.

Kebahagiaan dalam mahligai rumah tangga adalah tanggung jawab bersama (suami isteri), setiap pasangan sebijaknya mampu menjadikan pasangannya “sempurna” dengan ketidaksempurnaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun