Mohon tunggu...
Burhan Yusuf
Burhan Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Pena adalah kawan, tinta adalah hembusan.

Mahasiswa Sharia and Islamic Law Al-Azhar University, Cairo

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Masjid Sultan Nasir Muhammad bin Qolawun

14 April 2021   00:45 Diperbarui: 14 April 2021   01:08 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

An-Nashir Muhammad lengkapnya adalah sultan ke-9 dari dinasti Bahri Mamluk di Mesir yang berkuasa selama tiga masa, mulai Desember 1293 hingga Desember 1294, dari 1299 hingga 1309, dan 1309 hingga akhir hayatnya pada 1341.

Masjid ini dibangun pada tahun 718H/1319M di era Kekhilafahan Dinasti Mamalik yang berkuasa di Mesir. Pembangunan masjid ini di bawah perintah dari Sultan Nasir Muhammad bin Qalawun. Pada awalnya bangunan ini adalah masjid tua yang dibangun oleh Sultan al-Kamil dari Dinasti Ayyubiyah namun dihancurkan dan kemudian dibangun kembali diatas pondasinya masjid yang lebih megah serta diberi nama Masjid Sultan Nasir Muhammad.

Masjid ini dikenal juga dengan nama Jami' al-Nashiry atau Jami' al-Khutbah. Dibangun dengan ornamen yang sangat megah dan dilapisi oleh marmer yang memanjakan mata setiap yang melihatnya. Diatas masjid juga dibangun sebuah kubah megah dengan dilapisi keramik berwarna hijau bergaya arsitektur Cordoba, Spanyol.

Di dalam masjid, tempat shalat yang sangat luas. Tiang-tiang masjid yang menjulang tinggi dan kokoh ikut menambah kesan apik pada masjid. Konon tiang-tiang ini diambil dari puing-puing peninggalan kerajaan Fir'aun dari daerah Asyuth dan Minfalut. Tiang-tiang yang sangat besar ini dibawa menuju Kairo dengan menggunakan kapal yang berlayar di sungai berkah yaitu Nil.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Konon di dalam ruangan utama masjid ada sebuah bilik khusus terbuat dari besi yang sangat indah. Bilik ini terletak di dekat tempat imam atau mimbar. Berfungsi sebagai tempat shalat untuk sultan yang dijaga oleh para pengawal kekar dan kuat. Bilik besi ini bertujuan untuk melindungi sultan ketika sedang beribadah. Disebutkan oleh sejarawan Al Darawardi bahwa tahun 734H terjadi sebuah upaya penikaman oleh seorang jamaah masjid dan mengarahkan pisau kepada sultan namun usaha itu dapat digagalkan oleh para pengawal kerajaan.

Bangunan ini dibedakan oleh dua menara yang unik di antara menara-menara Kairo. Yang pertama (barat laut) terletak di sebelah kiri pintu masuk utama. Menara kedua terletak di sudut tenggara masjid. Oleh karena itu, kedua menara itu menghadap ke dua arah yang menjadi tujuan adzan diarahkan: wilayah militer di bagian barat, dan wilayah sipil (istana kesultanan) di bagian selatan benteng.

Masjid Sultan Nasir Muhammad bin Qalawun menjadi bagian penting dalam pemerintahan kesultanan Mamalik dan menjadi masjid raya negara selama beberapa generasi. Bahkan termasuk ke dalam sederet nama masjid dengan ornamen dan desain yang indah bersanding dengan masjid-masjid lain di belahan dunia Islam.

Namun miris, keadaan masjid ini menjadi terbengkalai ketika Dinasti Usmani memerintah Mesir. Banyak bagian masjid hancur dan tidak terawat hingga datang pasukan penjajah Inggris dan menistakan masjid bersejarah ini. Pasukan Inggris datang menjajah Mesir pada 1886 M. Mereka membuat camp tentara di area masjid ini serta membangun bilik-bilik dari kayu di bagian dalam masjid guna sebagai penjara para pembangkang yang tidak patuh dan tunduk kepada Inggris.

Masjid ini mengalami kerusakan yang cukup parah akibat kurangnya perhatian dan senjanya usia. Bangunan bersejarah ini mendapat perhatian dari pemerintah yang bertanggung jawab atas pariwisata dengan melakukan renovasi pada tahun 1947 M.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun