Transmisi Keilmuan dan hubungan Ulama Al-Azhar hingga Pesantren
Ringkasan dan penambahan atas Kitab Sanad Ulama Nusantara karya Ust. Adhi Maftuhin, Lc.,MA.
Disusun oleh : Yusuf Burhani
PendahuluanÂ
Al-Azhar dengan pembelajaran dan keluasan pengaruhnya telah menyebar hingga seluruh dunia tak terkecuali Bumi Nusantara. Indonesia merupakan penyambung lidah dari Al-Azhar melalui pesantren-pesantren yang berkembang di seluruh pelosok negeri.
Bukan suatu kebetulan, pastilah ada ketersambungan antara dua negeri besar baik dari segi keilmuan maupun kebudayaan. Dari sinilah kami mencoba menjabarkan ketersambungan dan hubungan dari segi keilmuan antara Al-Azhar dengan Pesantren di bumi Nusantara.
Al Azhar dalam fase daerah otonom Mesir
Setelah banyak Dinasti Islam menginjakkan kaki di Mesir dengan sistem pemerintahan yang beragam hingga kependudukan Perancis dan Inggris selesai pada 1802 M, Mesir menetapkan sistem daerah otonom dengan pimpinan Muhammad Ali Pasha.
Pada zaman ini, pembenahan Al-Azhar dilakukan secara intensif dan mulai diberlakukan jabatan Syaikhul Azhar. Tokoh – tokoh yang hidup pada masa ini sangat familiar di telinga para santri Al-Azhar seperti Syekh Hasan al-Atthar, Syekh Ibrahim al-Bajuri, dll.
A. Tali Nasab Keilmuan Ulama Nusantara – Ulama Al-Azhar