Mohon tunggu...
Burhan Yusuf
Burhan Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Pena adalah kawan, tinta adalah hembusan.

Mahasiswa Sharia and Islamic Law Al-Azhar University, Cairo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sabil, Investasi Akhirat Paling Laris

19 Agustus 2019   09:04 Diperbarui: 28 September 2019   00:56 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Yusuf Burhani


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Kitab Nya

"Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya,...." (azzumar:39)

Rasulullah Shallalahu alaihi wa salam pernah bersabda

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Suatu saat ada seorang laki-laki berjalan dan di tengah-tengah perjalanan ia mengalami kehausan. Kemudian, ia mendapatkan sebuah sumur, lalu turun ke dalamnya dan minum darinya. Lantas ia keluar dan tiba-tiba ada seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan, lalu orang itu berkata, 'Anjing ini benar-benar telah kehausan seperti saya tadi juga kehausan. Ia pun turun ke sumur lagi dan mengisi sepatunya dengan air sampai penuh. Kemudian, ia menggigit sepatunya sehingga ia naik ke atas dan memberi minum anjing itu. Allah pun memuji perbuatan orang itu dan mengampuni dosanya.

Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kalau kita menolong binatang juga mendapatkan pahala?" Beliau menjawab, "Menolong setiap makhluk yang mempunyai limpa yang segar itu mendatangkan pahala."

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dikatakan, "Kemudian Allah memuji perbuatan orang itu dan memberi ampunan kepadanya serta memasukkannya ke dalam surga." (Muttafaq 'Alaih)

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: "Suatu saat ada seekor anjing yang berputar-putar di sekitar sumur yang hampir mati karena kehausan. Kemudian, ada seorang pelacur dari Bani Israil yang melihat anjing itu, lalu ia melepas sepatunya dan mengambilkan air untuk anjing itu, dan ia pun meminumkannya kepada anjing itu. Maka, diampunilah dosa orang itu lantaran perbuatannya itu."

Pada kedua hadits di atas menjelaskan betapa mulianya seorang yang mau bersedekah air kepada siapa saja (baik hewan ataupun manusia) yang membutuhkannya. Melihat pentingnya kedudukan air dalam kebutuhan hidup manusia, maka bersedekah air sama saja memberikan kehidupan kepadanya. Oleh karenanya, Allah sangat memujinya. Bahkan dengan sedekah air Allah akan mengampuni dosa-dosa serta memasukkan ke surgaNya bagi para pelakunya.

Berkaca pada ayat dan hadits diatas, masyarakat abad pertengahan zaman dinasti islam berlomba-lomba dalam merealisasikan nya dengan membangun Sabil sebagai khidmat kepada umat. Sabil adalah bangunan  yang difungsikan sebagai tempat air atau tandon,bentuknya bermacam-macam lebih mirip sebuah bak air dengan ditutupi kaca dan memiliki petugas atau pekerja yang membagikan air.

Sabil ini menjadi populer di zaman dinasti islam khususnya dinasti Mamalik yang berpusat di Mesir dan wilayah Afrika. Dalam merealisasikan investasi pahala ini; dan bermodalkan harta yang tidak sedikit para penguasa hingga rakyat jelata ikut andil dalam pembangunan dan distribusi hingga pelayanan dalam perawatan wakaf sabil. Sabil banyak dibangun di sudut kota, pasar, bahkan di setiap jalan atau gang kecil demi memenuhi hajat manusia terhadap air. Sabil di peruntukkan bagi warga, musafir bahkan tersedia tempat khusus untuk hewan yang berkeliaran di jalan-jalan kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun