Mohon tunggu...
Muhammad BurhanuddinFawwaz
Muhammad BurhanuddinFawwaz Mohon Tunggu... Lainnya - none

Terimakasih telah mampir ke profil saya

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pergeseran Perilaku Masyarakat dari Menonton Televisi ke Youtube

23 Desember 2020   20:57 Diperbarui: 23 Desember 2020   21:01 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak dapat dipungkiri saat ini seiringnya perkembangan teknologi semakin banyak juga orang yang mulai meninggalkan kebiasaan lama seperti membaca koran, mendengarkan lagu, hingga menonton televisi. Kebiasaan ini mengalami perubahan dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin mendukung untuk menciptakan pergeseran kebiasaan dengan menunjukkan adanya inovasi baru untuk kegiatan tertentu yang dapat menggantikan kebiasaan lama. Sama halnya dengan youtube, youtube merupakan saluran digital yang menjadi platform untuk menengahi sebuah konten kreator dan juga penonton agar dapat saling berkomunikasi, dimana sebagai konten creator, mereka dapat menunjukkan dan menampilkan konten buatannya dan penonton juga dapat menikmati konten yang disajikan sesuai dengan kemauan dan pilihan mereka sendiri.

Dengan adanya youtube, pergeseran aktivitas juga dapat terjadi. Saat ini dapat diketahui bahwa youtube merupakan media yang memudahkan penonton untuk mencari konten hiburan ataupun hal lainnya sesuai yang dibutuhkan, dibandingkan dengan televisi yang kontennya diciptakan sendiri oleh pihak saluran televise dan penonton tidak dapat merubah secara langsung konten yang diinginkannya. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa youtube merupakan pilihan terbaik untuk penonton yang ingin mencari konten yang diinginkannya, hal ini merupakan salah satu faktor yang yang menciptakan pergeseran perilaku masyarakat menonton televisi hingga menjadi youtube.

          Berdasarkan hal tersebut, penulisan makalah ini ditujukan untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan pergeseran perilaku masyarakat dalam menonton televisi hingga youtube, mengetahui kelebihan dan kekurangan dari televisi dan youtube, serta bagaimana cara mengatasi permasalahan isu ini. Oleh karena itu, dapat diambil poin permasalahan dan urgensi dapat diuraikan sebagai berikut:

 

  • Apa yang menyebabkan pergeseran perilaku menonton masyarakat?
  • Apa kelebihan dan kekurangan dari televisi dan youtube?
  • Bagaimana cara mengatasi permasalahan isu ini?
  • Apa dampak dari pergeseran perilaku menonton televisi ke youtube?

 

Dari hasil studi literatur, perkembangan era globalisasi membuat digitalisasi berkembang dengan pesat terutama pada bidang media sosial. Bahkan anak-anak hingga orang dewasa sudah banyak sekali yang menggunakan gawai untuk mencari informasi, hiburan, serta melakukan hal-hal lainnya. Penggunaan gawai dirasa sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dilansir dari Andrew pada Kompasiana, Bahkan sekarang, media televisi sudah sangat jarang dilihat dan kebanyakan orang menggunakan gawai. Aplikasi yang saat ini memiliki peran untuk menggantikan televisi merupakan youtube. Semua kalangan baik dari anak muda hingga dewasa sudah mengetahui aplikasi yang bernama youtube ini. Aplikasi youtube menyediakan berbagai kebutuhan informasi seperti berita dan pembelajaran. Bahkan acara televisi sekalipun dapat dimuat pada aplikasi youtube juga [2].

Pergeseran perilaku masyarakat dari menonton televisi ke youtube juga sudah dibuktikan oleh survey yang dilakukan oleh Google dan Kantar TNS pada januari 2018. Adhi menyampaikan pada CNN Indonesia dengan judul "penonton youtube, saingi jumlah netizen yang tonton televisi" menuliskan bahwa hasil survey tersebut menyatakan bahwa 53% pengguna internet di Indonesia telah menggunakan youtube, sedangkan 57% dari pengguna internet juga menggunakan televisi, dan 13% pengguna internet juga menggunakan radio [3]. Tidak hanya terbatas umur dalam penggunaan aplikasi youtube, namun juga lokasi geografis.  Survey yang dilakukan tersebut juga mengungkapkan bahwa penonton youtube tidak berasal dari daerah kota saja, survey ini mencapai responden hingga 1500 pengguna internet pada 18 kota di Indonesia [3].

Menurut ucapan dari Head Of Marketing Google Indonesia yang bernama Veronica Sari Utami pada laman CNN yang ditulis oleh Adhi, Veronica menyatakan bahwa perbedaan antara penonton daerah urban dan rural hanya selisih sedikit dikarenakan koneksi internet yang sudah mencapai daerah rural. Veronica juga menambahkan ucapannya bahwa hal ini juga didukung oleh harga dari paket data yang semakin murah, sehingga baik masyarakat menengah kebawah hingga atas mampu membeli paket data. Bahkan Veronica juga mengungkankan bahwa aplikasi youtube memiliki konten youtube yang semakin relevan dengan masyarakat lokal, youtube juga memiliki jam tayang utama (prime time) yang lebih luas daripada televisi yang perlu untuk menunggu jam tayang dari acara televisi tersebut [3].  Hal ini membuktikan bahwa youtube memang akan bergerak lebih maju untuk menggantikan televisi sebagai teknologi informasi dan merubah perilaku masyarakat dalam menonton media.

Dari penjelasan yang telah dipaparkan, semua data tersebut sudah membuktikan bahwa memang pergeseran perilaku masyarakat sudah dapat dilihat juga oleh masyarakat. Perlu diketahui terlebih dahulu apa yang melatarbelakangi bagaimana sittuasi ini dapat terjadi. Salah satunya adalah kekurangan dan kelebihan dari youtube dan televisi. Dilihat dari berbagai hal, youtube hampir mengungguli televisi dari berbagai hal, kecuali pada internet. Televisi memiliki kelebihan dimana penggunanya tidak membutuhkan internet, sedangkan youtube membutuhkannya.

Farrel Constantine pada tulisannya di website Kurio, menyebutkan bahwa youtube lebih unggul daripada televisi dikarenakan beberapa poin meliputi aman untuk anak-anak, mudak dipakai oleh pengguna, menyediakan berbagai pilihan, dapat membuat konten dan menjadi tempat untuk ajang berkreasi [4]. Center for Digital Soecity (CfDS) Universitas Gadjah Mada mengadakan perbincangan yang ditemakan "Well-informed Soecity: Social Media vs Television" yang ditulis dan diterbitkan pada fisipol ugm. Pada acara tersebut Muhammad Heychael selaku koordinator divisi penelitian remotivi dan pembicara pada acara tersebut menungkapkan bahwa daya penetrasi dan tingkat kepercayaan perlu diperhatikan baik pada media digital ataupun media klasik di Indonesia. Kedua media tersebut juga memiliki pengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam mencari informasi [5].

Dari pernyataan Farrel dapat disimpulkan mengenai beberapa hal yaitu youtube memiliki fitur untuk anak-anak yang dinamakan youtube kids, hal ini sangat berbeda dengan televisi yang acaranya bersifat terstruktur dan dapat mengakibatkan dampak buruk jika tidak diawasi oleh orang tua. Youtube juga menyediakan berbagai pilihan tontonan yang bebas dilihat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penggunanya, berbeda dengan televisi yang harus mengikuti runtutan acara yang telah ditentukan oleh stasiun televisinya. Youtube juga dapat menjadi tempat untuk pengembangan kreatifitas dan menjadi tempat yang cocok sebagai pasar dalam menunjukkan suatu hal melalui konten. Dari Heychael dapat diambil fakta bahwa masing-masing media klasik maupun digital memiliki pengaruh dan dampak yang berbeda juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun