Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Oksigen Kolaps, Tragedi Tintanic Masa Pandemi

29 Juli 2021   11:39 Diperbarui: 29 Juli 2021   12:29 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabun-tabung kosong antrin untuk diisi, pada situasi normal tidak sudah tidak pakai model ini/Dokpri

Saya langsung lari ke kamar 6 yang bersebelahan, ada tabung oksigen kecil yg sudah ada manometernya. Tanpa tanya langsung saya pasangkan. Ternyata pasien punya oksigen kecil dari rumah.

Saya ingat kamar, 5 sisi timur sejak 2 hari yang lalu paling sesak, tapi alhamdulillah aman.

Saya langsung menuju kamar G lagi, tapi baru saja melangkah terlihat 2 orang memakai hasmad menggotong tabung besar.

Saya baru ingat, tidak ada teman lelaki yang jaga dan tak mungkin 3 perempuan teman saya mengangkat tabung sebesar itu.

"Sampeyan siapa mas kok ambil oksigen sendiri?" bentak saya.

"Saya keluarga pasien G, ini tabung buat persediaan bapak saya. " jawabannya.

"Sampeyan keluar, tidak ada orang lain yang boleh berada di dalam sini kecuali pasien dan petugas. " bentak saya.

"Saya sendiri yang masang tabung buat bapak, mengapa saya di suruh pergi.. " protes dia.

Sayang geram, kunci Inggris dalam genggaman saya ikut bergetar.

"Oksigen buat bapak sampeyan cukup sampai tengah malam, Bapak sampeyan pakai nasal kanul gak sampai tengah malam aman... " jelas saya.

Tapi yang saya jelaskan malah tambah marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun