Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Mati Konyol, Tak Ada Darurat dalam Pandemi

4 Januari 2021   20:40 Diperbarui: 4 Januari 2021   22:53 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
APD, Sayangi dirimu dulu sebelum menyayangi orang lain

Dalam rentang 2 minggu ini rekan kami meninggal dunia terkonfirmasi COVID-19. Perawat kamar operasi, 2 dokter, dan 1 bidan. Bidan tersebut menulari ayah ibunya yang meninggal dalam tempo semingguan, dan saudara-saudaranya.

Setahun hampir berlalu, kapan pandemi berakhir belum ada titik temu. Kabar virus mutasi di Inggris kian menakutkan, disaat masalah yang lama belum teratasi. Awal tahun 2021 pandemi bisa diakhiri namun ada masalah baru virus mutasi.

Pemerintah tak bosan-bosannya mengkampanyekan protokol kesehatan, namun masayarakat seakan enteng menanggapinya.

Sementara petugas kesehatan yang berada pada garda depan satu persatu berguguran, tumbang seakan kewalahan.

Banyak juga rumah sakit swasta atau klinik swasta yang dengan APD ala kadarnya nekat memberikan pelayanan, dalih kejar setoran.

"Tidak Ada Darurat Dalam Pandemi", mengutip pernyataan Ketua Eksekutif KARS Dr. dr. Sutoto, MKes.

Sebagai lembaga akreditasi rumah sakit beliau punya kepentingan untuk penerapan standart operasional rumah sakit.

"Sesulit apapun kondisinya, kita harus melindungi diri kita sendiri terlebih dahulu." Pesan beliau.

Jika Anda tidak memiliki APD yang tepat, jangan coba - coba mendekat dan melakukan pertolongan, apapun yang terjadi pesannya.

Mengutamakan keselamatan adalah kuncinya, jangan gagah-gagahan, jangan anggap enteng, jangan pongah intinya meski pada moment krisis.

Seorang perawat ahli, seorang dokter ahli, atau petugas kesehatan ahli lainnya bila terinfeksi, sama halnya kalah keluar dari pertempuran dan selama 2-3 minggu harus dirawat, tetapi juga berpotensi meninggal dan penggantinya bisa berupa orang-orang yang tidak seahli dia. Hal ini akan sangat berbahaya karena semakin banyak tenaga kesehatan yang terkena akan semakin cepat membuat lumpuh pengendalian pandemi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun