Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pangasan, Pantai Menawan di Pelosok Pacitan

10 November 2018   07:10 Diperbarui: 10 November 2018   07:30 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
batu-batu yang diselimuti lumut di pantai Pangasan, jadi daya tarik tersendiri

Dalam WA group riuh, ada rencana dadakan hunting landscape di Pacitan. Padahal jam pulang kantor masih 2 jam-an lagi. Saya ragu antara bisa berangkat atau tidak, karena kantor baru senggang di atas jam 2 siang. Saya tidak berani bolos, apalagi  belum sempat pre-pare peralatan dan bekal.  Saya putuskan bisa ikut bila di atas jam 2 siang. Akhirnya teman-teman mengalah menunggu sepulang kerja, dan hanya 4 orang termasuk saya yang bisa berangkat.

Perkiraan perjalanan 3 jam, sehingga kami segera bergegas dengan harapan bisa mendapatkan sunset di pantai Pangasan. Berkumpul di warung kopi yang biasa kami pakai mangkal, kami berangkat memakai 3 motor, salah satu orang dari kami berboncengan. Pemilihan kendaraan motor karena medan yang akan kami tuju masih terjal dan belum ada jalan selain jalan setapak yang biasa dipakai warga untuk berladang. Motorpun tidak bisa menjangkau lokasi, butuh jalan kaki 2-3 km melewati pematang dan pinggiran sungai.

Jam 4 sore kami sudah sampai kota Pacitan, mampir swalayan untuk beli makanan dan minuman sebagai bekal. Sekaligus mau membayar hotel lewat swalayan,  2 kamar hotel yang kami pesan lewat Pegipegi sebelum keberangkatan. 

Namun petugas swalayan yang asli Pacitan menyarankan jagan dibayar dulu, dengan alasan lokasi pantai Pangasan jauh dari kota, seandainya saja bisa sampai lokasi kalau kembali ke hotel baru pagi harinya. Selain itu sisa kamar dalam situs tersebut masih banyak, karena kebetulan bukan hari libur.

Kami harus segera bergegas karena perjalan masih jauh. Pantai Pangasan, yang terletak di dusun Batulapak, Desa Kalipelus kecamatan Kebonagung Pacitan. Melewati JLS (Jalan Lintas Selatan), sesampainya fly over gayam ambil arah yang menuju pertigaan arah ke Balai Desa Kalipelus, ada tugu di tengah pertigaan. 

Pertigaan ini belok kiri dan tak lama kemudian bertemu pertigaan lagi ambil yang kiri, selanjutnya akan melewati SD Kalipelus di kanan jalan, kemudian Balai Desa Kalipelus, setelah itu jalan mulai menurun. Selanjutnya jika bertemu pertigaan ambil jalan yang kiri. Jalan kemudian masuk jalan tanah menyusuri punggungan bukit.

gunung Lanang yang mirip candi Prambanan, sama-sama disakralkan
gunung Lanang yang mirip candi Prambanan, sama-sama disakralkan
Menelusuri jalan sempit, curam di kanan kirinya, ketika berpapasan dengan mobil atau truk harus menepi bergantian jalan. Berkali-kali tanya lokasi pada penduduk karena signal ponsel semakin sulit. Sesampai dusun Batulapak jalan semakin sempit, hanya bisa dilewati motor dengan resiko tinggi. Berkali-kali motor saya tergelincir, dan kami memutuskan untuk menaruh motor di kebun milik warga.

Kami berjalan kaki sekitar 2-3 km menelusuri pematang dan jalan setapak. Hari mulai gelap, kamipun memakai lampu kepala untuk menerangi jalan. Sawah-sawah yang kami lewati baru saja panen, sehingga lebih leluasa tidak merusak tanamam bila terpaksa terpeleset dari pematang. Meski tak mendapatkan sunset kami masih beruntung karena cuaca cerah, dan nampak bulan purnama sudah mulai semurat di tebing sebelah timur.

Tenda kami dirikan di persawahan yang baru saja panen, ada 2 tenda yang terbawa. Setelah sholat magrib berjamaah, kami membuka bekal seadanya sambil menyalakan kompor spirtus untuk membuat kopi dan merebus mie instan.

Takut kemalaman kami bergegas menuruni pematang untuk mencapai bibir pantai yang penuh bebatuan, kami yakin karena bulan purnama pasti kesempatan memotret bebatuan sangatlah pendek. Sebentar lagi pasti pasang, bebatuan akan terendam air, begitupun bibir pantai akan dipenuhi gelombang air.

gambar ini saya ambil tengah malam, saat purnama.
gambar ini saya ambil tengah malam, saat purnama.
Keterbatasan peralatan tak membuat niat surut, ketiadaan GND kami gantikan tehnik scraping. Menutup separoh lensa dengan jalan digesek-gesek dengan tali kamera (scrap) naik turun untuk meredam cahaya yang masuk ke kamera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun