Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rebana Lokal Tembus Mancanegara, Meski di Daerah Asal Luput Perhatian

3 Oktober 2017   18:53 Diperbarui: 4 Oktober 2017   11:01 2626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kyai Masbub Sa'idi pengasuh pondok pesantren Darun Najaa yang memproduksi alat musik rebana. Dokumentasi pribadi

Tidak sulit menemukan pondok pesantren Darun Najaa yang diasuh Kyai Mahbub Sa'idi yang berada di Jalen Mlarak. Letak pondok pesantren tersebut hanya 3-5 km dari pondok pesantren Gontor. Ada yang istimewa di pondok pesantren ini yang membuat penasaran banyak orang. 

Kedatangan saya bermaksud mencari tahu tentang kompang alat musik rebana, ada pesanan 4 set dari pondok pesantren tempat kami mondok di Nganjuk. Awalnya sangsi, apa iya ada pengrajin alat musik rebana di sekitar saya.

Sesampai di masjid pondok, oleh santri saya diarahkan untuk langsung menuju rumah bercat hijau muda di utara masjid. Tak lama kemudian kyai Masbub mempersilakan masuk. Nampak di meja panjang deretan rebana yang sudah jadi, diatur per-set.

Kyai Masbub tertawa ketika saya ceritakan kesangsian saya.

"Bukan hanya njenengan mas yang sangsi, beberapa waktu yang lalu pak Camat datang ke sini juga ndak percaya..." kata Kyai Masbub.

"Waktu pak Camat ada kunjungan kerja di Bogor disambut musik rebana, dan dikasih tahu kalau peralatan rebana ini dibeli di Mlarak di wilayah kerjanya," ceritanya lanjut. Sepulang dari Bogor pak Camat langsung mendatangi pondok pesantrennya.

pesanan buat dikirim ke Brunei dan Malaysia. Dokumentasi pribadi
pesanan buat dikirim ke Brunei dan Malaysia. Dokumentasi pribadi
terkendala bahan baku kayu maoni dan kulit hewan. Dokumentasi pribadi
terkendala bahan baku kayu maoni dan kulit hewan. Dokumentasi pribadi
Kyai Masbub menunjukan rebana yang di atas meja panjang terebut pesanan dari Brunei. Sedangkan yang berada di bawah meja pesanan dari Lampung. Saat ini serasa kewalahan melayani pesanan, dan baru sanggup memenuhi permintaan pesanan saya sekitar 1-2 bulan ke depan. Karena permintaan dari Pacitan, Bogor, Surabaya, Pekalongan, dan Demak belum sempat beliau kerjakan karena masih menyelesaikan pesanan dari Brunei dan Lampung.

Menurutnya kompang tiap daerah berbeda namanya,  jumlah dan perangkatnya. Sehingga rebana yang beliau bikin sesuai daerah yang memesannya. Biasanya para konsumen akan detail mengatakan apa yang diminta. Tentang ukuran, model, serta asesorisnya sehingga tiap pesanan berbeda jenisnya juga beda harganya.

Hadroh ala Ponorogo 6 biji, 3 Hadroh 3, bas 3. Dihargai 1,6 juta rupiah saat ini per set. Sedangkan untuk rebana perangkat di atas tinggal nambahi tamborin.

Untuk daerah Pacitan  seperti Hadroh Ponorogo ditambahi kecer 1 dan ketapak 2 sehingga jumlahnya 9 biji. Begitu juga dengan Hapsi (duror),Remo dan lainya pada intinya dasarnya sama hanya beda jumlah dan ukuran.

Sedangkan hapsi model Habib Syeh Jepara dihargai 3,2 jt rupiah sebanyak 9 item. Model habib syeh ini yang paling diminati saat ini, booming karena penampilam pengajian habib syeh yang diiringi rebana di televise, sehingga pemesan menamai habsi model habib syeh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun